Banyak tips membahas cara menjadi manajer hebat. Namun, sangat sedikit yang mengulas strategi jadi bawahan keren dan disukai semua tipe atasan.
Menjadi bawahan ideal bukan sekadar patuh pada aturan. Lebih dari itu, ini tentang bagaimana membangun hubungan sehat, produktif, dan saling percaya dengan pimpinan.
Buku Managing Up mengajarkan cara menghadapi delapan tipe manajer berbeda. Dengan memahami pola mereka, kamu bisa bekerja lebih efektif sekaligus meningkatkan kepercayaan.
Pertama, kenali apakah bosmu tipe ekstrovert atau introvert. Atasan ekstrovert senang bicara terbuka, sementara introvert lebih nyaman dengan komunikasi terstruktur dan tenang.
Jika kamu introvert dengan bos ekstrovert, cobalah lebih aktif mendengarkan, mengangguk, memberi respon, bahkan menyampaikan ide meski masih ragu. Itu akan dihargai.
Sebaliknya, bila kamu ekstrovert dengan bos introvert, jangan terlalu cerewet. Lebih baik inisiasi pertemuan singkat, berbicara secukupnya, lalu fokus pada solusi nyata.
Kedua, ada tipe advancer dan harmonizer. Advancer hanya fokus hasil, sedangkan harmonizer menekankan kenyamanan kerja tim. Keduanya butuh pendekatan komunikasi berbeda.
Untuk bos advancer, hindari sekadar mengeluh. Bawakan juga solusi. Mereka lebih menghargai bawahan yang bisa langsung mengeksekusi keputusan dengan percaya diri.
Sedangkan bos harmonizer lebih butuh keharmonisan. Jika terjadi konflik, selesaikan langsung tanpa drama, serta jaga suasana kerja tetap positif dan kondusif.
Tipe berikutnya adalah micromanager versus absentee. Bos micromanage sering terlalu detail karena merasa insecure. Mereka butuh bawahan yang bisa dipercaya sepenuhnya.
Cara terbaik menghadapi micromanager adalah menunjukkan konsistensi hasil, rutin melapor, dan transparan. Lama-kelamaan, mereka akan mengurangi kontrol berlebihan.
Absentee boss justru jarang hadir. Entah sibuk atau sengaja memberi fleksibilitas. Dalam kondisi ini, bawahan harus proaktif mengambil keputusan penting agar proyek tidak berhenti.
Selain itu, ada bos narsistik. Mereka haus pujian dan tidak suka ditentang. Menghadapinya perlu diplomasi cerdas, penuh hormat, dan kata-kata yang bijak.
Terakhir, bos kurang kompeten. Jangan hanya mengkritik. Cari tahu kelemahannya, lalu fokus mendukung kelebihannya, seperti jaringan atau kemampuan komunikasi yang mereka miliki.
Intinya, memahami tipe atasan akan membuatmu lebih dihargai. Hubungan sehat dengan bos bukan hanya bikin kerja efektif, tapi juga mempercepat perkembangan kariermu.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar