Di era digital modern, kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap hal gaib masih kuat. Santet, guna-guna, hingga praktik perdukunan tetap memengaruhi cara pandang sebagian orang.
Namun Ferry Irwandi, filsuf Stoik dunia maya, menggebrak publik dengan tantangan absurd. Ia menantang semua dukun santet Indonesia untuk menguji kesaktian mereka secara terbuka.
Lewat kanal YouTube-nya, Ferry menawarkan hadiah fantastis Rp1 miliar dan satu unit Alphard bagi dukun yang berhasil mengirim santet kepadanya.
Publik langsung geger. Sebagian menyebutnya gila dan sombong, sebagian lagi khawatir akan keselamatan. Namun bagi Ferry, ini adalah kritik sosial jenius.
Menurutnya, tantangan tersebut bukan adu kekuatan gaib, melainkan eksperimen sosial. Sebuah cara membongkar takhayul dengan senjata logika dan prinsip beban pembuktian.
Ferry menolak membuktikan bahwa santet tidak ada. Ia justru menantang para dukun membuktikan bahwa santet benar-benar bekerja sesuai klaimnya.
Hari demi hari berlalu, hingga batas waktu tiba. Ferry tetap sehat, terus membuat konten, sementara uang miliaran dan Alphard tetap utuh.
Para dukun yang tadinya garang di balik layar, kini bungkam. Sebagian berkilah dengan seribu alasan, tapi tak ada satupun berani membuktikan.
Tantangan Ferry akhirnya menjadi arsip bersejarah. Sebuah pelajaran filsafat Stoik tentang keberanian melawan ketakutan yang kerap dipelihara masyarakat.
Ia membuktikan bahwa musuh terbesar bukanlah santet, melainkan rasa takut. Pesannya sederhana: hidup harus berpijak pada logika, bukan bayang-bayang gaib.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar