Banyak anak muda merasa terjebak dengan gaji UMR yang hanya cukup untuk cicilan motor, kuota internet, dan sekadar ngopi beberapa kali sepekan.
Kondisi ini menciptakan keresahan karena sistem kerja konvensional dinilai tidak memberikan peluang sejahtera, justru membuat generasi muda semakin miskin perlahan.
Salah satu solusi yang kini jadi tren adalah kerja remote dengan klien luar negeri. Bayaran dalam dolar, biaya hidup rupiah, hasilnya keuntungan sangat besar.
Platform populer seperti Upwork, Fiverr, hingga Toptal jadi pintu masuk. Skill yang paling dicari meliputi copywriting, desain kreatif, hingga coding untuk berbagai proyek global.
Untuk bisa bersaing, anak muda cukup membangun portofolio dan mengasah kemampuan. Gelar akademik bukan syarat utama, yang terpenting bukti keterampilan nyata.
Selain itu, punya satu sumber penghasilan dianggap terlalu berisiko. Side income jadi pilihan wajib, mulai dari jualan digital, freelance, hingga menulis di platform luar.
Kuncinya bukan menunggu sempurna, melainkan berani memulai sejak dini. Banyak peluang yang kini bisa diakses hanya dengan smartphone dan jaringan internet.
Pilihan pekerjaan juga harus realistis. Mengejar passion sah-sah saja, tapi memilih sektor bergaji tinggi lebih strategis agar keuangan tetap sehat.
Industri dengan gaji besar saat ini di antaranya teknologi, digital marketing, data science, hingga creative tech seperti editing video atau desain digital.
Kemajuan teknologi AI juga membuka peluang besar. Anak muda yang menguasainya mampu bekerja 10 kali lebih cepat dibanding yang menolaknya.
AI kini bisa dimanfaatkan untuk membuat konten otomatis, membangun akun bisnis, hingga menjalankan sistem penjualan online 24 jam penuh.
Banyak komunitas digital kini menawarkan webinar gratis yang membimbing anak muda menguasai langkah-langkah praktis memanfaatkan teknologi untuk membangun income dua digit.
Dengan mental berani mencoba, adaptif, dan konsisten belajar, generasi muda bisa segera meninggalkan jeratan UMR dan meraih kehidupan finansial lebih layak.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar