Ketika memasuki fase dewasa, banyak anak lebih berani menantang aturan keluarga demi kebebasan. Fenomena ini sering menimbulkan luka emosional bagi orang tua.
Sosok anak dewasa umumnya merasa telah memiliki kekuatan ekonomi, kemampuan mandiri, dan kontrol hidup. Hal itu mendorong mereka lebih percaya diri mengambil keputusan.
Dalam perspektif psikologi perkembangan Erikson, fase dewasa ditandai kebutuhan berdiri sebagai individu mandiri. Maka, keberanian mengejar kebebasan merupakan hal wajar.
Selain itu, muncul fenomena perlawanan terhadap dogma lama. Anak dewasa kerap menolak nilai keluarga, budaya, hingga agama yang dianggap tidak relevan.
Menurut teori individuasi Jung, manusia dewasa mencari otentisitas diri. Proses ini sering membuat orang tua terkejut karena nilai lama dipertanyakan anak.
Fase emerging adulthood (Arnett) memperlihatkan eksplorasi identitas yang lebih kompleks. Bukan sekadar pekerjaan, tapi juga soal keyakinan, spiritualitas, dan eksistensi diri.
Wajar bila ada anak berpindah agama, menolak dogma, atau mencari jalan spiritual baru. Semua merupakan proses pencarian makna dalam kehidupan dewasa.
Psikolog Albert Bandura menegaskan, rasa self-efficacy tinggi membuat anak yakin menentukan jalan hidup. Bahkan jika harus mengecewakan orang tua, tanggung jawab tetap ditanggung sendiri.
Di sisi lain, muncul benturan generasi. Orang tua terikat nilai lama, anak tumbuh dengan paparan global, internet, dan komunitas yang membentuk cara pandang baru.
Psikologi sosial menyebut fenomena ini value conflict. Anak menganggap kebebasan sebagai hak, sementara orang tua merasa dikhianati oleh sikap berbeda generasi muda.
Menurut Maslow, kebutuhan aktualisasi diri muncul setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebebasan menjadi bagian penting agar manusia merasa otentik dan utuh.
Kesimpulannya, keberanian anak dewasa mengejar kebebasan bukan semata pemberontakan. Melainkan perjalanan menuju jati diri. Tantangan terbesar adalah menjaga dialog, bukan saling menghakimi.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar