Sosok ibu berjilbab pink kembali jadi sorotan publik setelah aksinya di demo DPR viral. Dia tampil berani, mengubah warna pink menjadi simbol perlawanan.
Ibu itu dikenal dengan panggilan Ana. Dalam rekaman, ia berteriak lantang menghadapi aparat, membuat warganet kagum pada keberaniannya berdiri di garis depan.
Kehebohan semakin meluas ketika sang anak mencari Ana melalui aplikasi X. Unggahannya dengan nada cemas membuat publik terharu sekaligus khawatir.
Dalam unggahannya, anak Ana menulis permohonan bantuan warganet. Malamnya, ia bersyukur karena sang ibu sudah pulang dengan selamat ke rumah.
Gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat kemudian menjadikan warna pink dan hijau sebagai simbol. Pink disebut brave pink, hijau hero green untuk mengenang Affan Kurniawan.
Affan adalah pengemudi ojek online yang tewas tertabrak kendaraan taktis kepolisian. Namanya kini melekat bersama simbol perjuangan rakyat melalui hero green.
Kedua warna itu ramai digunakan warganet di Instagram, TikTok, hingga X. Banyak yang mengganti foto profil dengan nuansa pink-hijau sebagai tanda solidaritas.
Namun, popularitas Ana juga menghadirkan kontroversi. Beredar video pendek dirinya dengan ucapan kasar, bahkan mendesak Presiden Prabowo Subianto mundur.
Sejumlah warganet menilai video itu tidak wajar. Ada dugaan konten tersebut hasil deepfake, mengingat pencahayaan dan pergerakan latar tampak tidak sinkron.
Publik pun terbelah antara percaya atau ragu. Yang jelas, sosok ibu berjilbab pink kini telah menjadi ikon baru keberanian rakyat di tengah gejolak demokrasi.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar