Kadar kreatinin tinggi dalam darah sering menandakan gangguan fungsi ginjal. Para ahli menegaskan, pola makan berperan penting menjaga kestabilan kadar tersebut.
Kreatinin merupakan zat limbah hasil pemecahan kreatin, yaitu senyawa yang dipakai otot untuk menghasilkan energi. Ginjal sehat bertugas membuang kreatinin melalui urine.
Namun, bila ginjal tak berfungsi optimal, kadar kreatinin akan menumpuk dalam darah. Gejala seperti mual, lemas, kram otot, dan sulit buang air kecil bisa muncul.
Ahli gizi menyarankan penderita gangguan ginjal memperhatikan asupan makanan. Sebab, beberapa jenis makanan dapat memperburuk kondisi ginjal dan meningkatkan kadar kreatinin secara signifikan.
Daging merah dan seafood seperti tuna atau salmon mengandung kreatin tinggi yang berubah menjadi kreatinin saat dimasak. Disarankan mengganti dengan protein nabati seperti tahu atau tempe.
Selain itu, produk olahan susu-termasuk keju, yogurt, dan susu sapi-tinggi protein serta fosfor yang membebani ginjal. Pilihan terbaik adalah susu almond atau kedelai yang lebih ringan.
Konsumsi natrium berlebih dari makanan kaleng atau olahan juga meningkatkan tekanan darah dan memperparah kerusakan ginjal. Gunakan bumbu alami sebagai alternatif penyedap alami.
Ginjal lemah juga sulit mengatur kadar kalium dan fosfor. Hindari pisang, jeruk, kacang, serta gandum utuh yang dapat memicu ketidakseimbangan mineral.
Selain itu, makanan tinggi gula dan minuman manis memperbesar risiko obesitas dan diabetes-dua kondisi yang mempercepat kerusakan ginjal dan menaikkan kadar kreatinin.
Alkohol dan kafein pun sebaiknya dihindari. Kedua zat ini dapat menaikkan tekanan darah serta menimbulkan dehidrasi, membuat ginjal bekerja lebih berat dari biasanya.
Menjaga kadar kreatinin tetap normal bukan hanya soal obat, tapi disiplin menjaga pola makan sehat dan rutin konsultasi ke dokter.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto










Tidak ada komentar:
Posting Komentar