Kementerian Kebudayaan RI menggandeng Yayasan DemiFilm Indonesia (YDFI) menggelar Bincang Budaya Sinema Filmmaker Goes to School di Sukabumi, 22-25 Oktober 2025.
Setelah sukses di berbagai daerah seperti Bali, Yogyakarta, Bone, dan Kediri, program B3S kini menyapa 1.200 pelajar Aliyah dan Tsanawiyah di Sukabumi.
Kegiatan berlangsung bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional, menghadirkan sineas perempuan Chiska Doppert yang baru menyelesaikan film Maju Serem Mundur Horor.
Program ini merupakan sinergi Kemenbud RI dengan YDFI sebagai mitra strategis dalam memperkuat literasi sinema dan membentuk positive viewers habits di kalangan pelajar.
Sejak 2022, puluhan sineas nasional seperti Benni Setiawan, Erwin Arnada, Jeihan Angga, hingga John de Rantau ikut berbagi pengalaman dalam gerakan sinema edukatif ini.
Direktur Film, Musik, dan Seni Kemenbud RI, Dr. Syaifullah Agam, menegaskan pentingnya membudayakan nonton film Indonesia di hari pertama tayang lewat kampanye #KamisKeBioskop.
Menurutnya, budaya menonton sejak dini akan memperkuat ekosistem industri film nasional dan menumbuhkan rasa memiliki terhadap karya anak bangsa di era digital.
"Negara harus hadir menciptakan pembiasaan nonton film nasional. SantriMasukBioskop adalah langkah strategis memupuk apresiasi sinema sejak usia muda," ujar Syaifullah, Rabu (22/10).
Sementara itu, Chiska Doppert menambahkan, pelajar perlu mendapat pengalaman langsung dari sineas agar lebih memahami proses kreatif di balik layar sebuah karya film.
"Praktik langsung menginspirasi lebih dalam daripada teori. Anak-anak bisa belajar bahwa sinema juga medium ekspresi dan nilai," ujarnya.
Kepala MTsN Sukabumi, Ernawati, menyambut positif program tersebut. la menyebut para santri lebih mudah memahami pesan moral melalui media visual dan film.
Sebagai penutup, para peserta diajak nobar film "Pengin Hijrah" produksi MBK Production di Sam's Studios Sukabumi bersama produser Avesina Soebli dan dua pemeran utamanya.
Acara yang juga didukung OT Group ini diharapkan memperkuat kecintaan generasi muda pada film nasional sebagai bagian dari budaya bangsa.
Melalui Bincang Budaya Sinema, Kemenbud RI dan YDFI meneguhkan sinema sebagai ruang inklusif pembentukan karakter, apresiasi seni, dan kebanggaan budaya Indonesia.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar