Instruksi Presiden Prabowo Subianto agar seluruh pejabat menggunakan kendaraan Maung milik PT Pindad memicu sorotan publik dan perdebatan nasional soal kemandirian industri.
Instruksi itu disampaikan Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, 20 Oktober 2025. Ia menegaskan pejabat wajib memakai Maung sebagai kendaraan dinas resmi.
Menurut Prabowo, Maung adalah simbol kebanggaan bangsa karena dirancang, diproduksi, dan disempurnakan di dalam negeri oleh PT Pindad. Ia menegaskan pejabat harus memberi contoh nyata.
Prabowo bahkan menyinggung bahwa mobil mewah hanya boleh digunakan saat libur. la meminta jajaran menteri, wakil menteri, dan perwira TNI menunjukkan keberpihakan pada produk nasional.
Kebijakan tersebut ramai dibahas karena dinilai terkait kemandirian industri, sinergi militer-sipil, dan dorongan terhadap rantai pasok otomotif. Publik menyoroti aspek harga, akses, dan manfaat untuk masyarakat umum.
Maung sendiri merupakan kendaraan taktis ringan 4x4 dengan kecepatan 120 km/jam dan jarak tempuh hingga 800 km. Tingkat Komponen Dalam Negeri mencapai sekitar 70 persen.
Kendaraan ini terkenal tangguh di medan berat, fleksibel, dan memiliki tiga mode operasional: tangguh, jelajah, dan komando. Selain versi militer, tersedia pula versi sipil untuk kebutuhan harian dan utility.
Pengamat menilai penggunaan Maung dapat menciptakan efek multiplier ekonomi. Besarnya permintaan dinas akan mendorong produksi, menciptakan lapangan kerja, serta memperkuat industri otomotif nasional.
Di sisi lain, masyarakat mulai bertanya soal akses, harga, dan skema pembelian. Jika harga dapat disesuaikan melalui subsidi atau pembiayaan, pasar sipil dinilai berpotensi tumbuh pesat.
Pakar otomotif menyebut pengembangan varian SUV keluarga, fitur kenyamanan, dan desain interior dapat membuka segmen baru. Hal ini membuat Maung tidak hanya identik dengan militer atau pejabat.
"Maung adalah kebanggaan nasional, tetapi keberhasilan sesungguhnya terjadi jika masyarakat juga bisa mengakses dan merasakannya," ujar analis otomotif Indonesia.
Jika pemerintah konsisten membangun ekosistemnya, Maung berpeluang menjadi simbol kedaulatan teknologi, sekaligus reputasi baru Indonesia di industri pertahanan dan otomotif dunia.
Pada akhirnya, kebijakan ini bukan sekadar urusan mobil dinas, tetapi refleksi dari ambisi besar: bangsa berdikari, industri kuat, dan martabat teknologi yang diakui global.
Jika Maung diterima luas oleh pejabat dan masyarakat, kendaraan buatan Indonesia ini berpotensi menjadi ikon baru kebanggaan nasional dan kemandirian teknologi.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto










Tidak ada komentar:
Posting Komentar