Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97, Pemuda Muhammadiyah DKI Jakarta menggelar diskusi publik bertema "Menyongsong Era Industri 5.0" di Jakarta, Selasa (28/10).
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung hadir bersama Ketua PW Muhammadiyah DKI Jakarta Akhmad Abubakar, membahas tanggung jawab menyiapkan SDM muda menghadapi revolusi industri masa depan.
Pramono menyambut baik kegiatan yang dianggapnya sebagai wadah melahirkan ide segar untuk menyiapkan generasi muda Jakarta yang unggul, adaptif, dan berdaya saing global.
la menegaskan, Jakarta kini menunjukkan ketahanan dan daya saing tinggi, tercermin dari IPM stabil, investasi meningkat, serta pelayanan publik yang semakin berkualitas dan inklusif.
Menurutnya, capaian Jakarta juga dibuktikan dengan naiknya posisi dalam Global City Index dari peringkat 74 pada 2024 menjadi posisi 71 pada 2025. Target berikutnya, Jakarta masuk 50 besar dunia tahun 2030.
Gubernur juga menyoroti pentingnya pendidikan berkualitas. Pemprov DKI telah menyalurkan KJP Plus bagi 707.513 siswa, KJMU bagi 16.920 mahasiswa, serta program pemutihan ijazah bagi 3.297 peserta didik.
"Investasi terbesar adalah pada manusia, bukan hanya infrastruktur. SDM unggul menjadi penggerak utama kemajuan Jakarta menuju kota global berkelanjutan," ujar Pramono dalam sambutannya.
la menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk peran Pemuda Muhammadiyah, dalam memperkuat visi Generasi Emas Indonesia 2045 yang inovatif, berakhlak, dan berdaya saing tinggi.
"Pembentukan generasi muda kompeten harus diupayakan bersama. Saya berharap Pemuda Muhammadiyah terus bersinergi dan memberi aksi nyata untuk kemajuan Jakarta," tutup Pramono.
Momentum Sumpah Pemuda 2025 ini menjadi refleksi bersama: membangun SDM unggul bukan sekadar cita-cita, tetapi tanggung jawab seluruh elemen bangsa untuk masa depan Indonesia.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto










Tidak ada komentar:
Posting Komentar