Pernah hidup dalam kesusahan, dokter asal Johor Bahru, Dr Reshma Prakash, kini mendedikasikan diri memberi layanan kesehatan gratis untuk anak yatim dan Orang Kurang Upaya (OKU).
Dr Reshma Prakash, 34 tahun, tumbuh sebagai anak yatim setelah ayahnya meninggal. Pengalaman pahit itu menumbuhkan empati besar untuk membantu sesama.
Bersama suaminya, Dr Raymond Rony, 43 tahun, ia mengelola tiga klinik dan satu pusat dialisis di Johor Bahru dengan misi sosial kemanusiaan.
"Setiap anak yatim dan orang kurang upaya berhak mendapatkan perawatan tanpa beban biaya," ungkapnya tulus saat ditemui di salah satu kliniknya.
la menjelaskan, layanan gratis meliputi konsultasi medis, pemberian obat, hingga pemeriksaan dasar, terutama bagi anak-anak yang tidak mampu secara ekonomi.
Langkah mulia ini juga mempererat hubungan sosial antarwarga Johor Bahru. Banyak masyarakat terinspirasi dan ikut mendukung program kesehatan gratis tersebut.
Bagi Dr Reshma, membantu sesama adalah panggilan hati. "Saya tahu rasanya kehilangan. Kini, saya ingin jadi harapan bagi orang lain," tutupnya haru.
Kisah Dr Reshma menjadi pengingat bahwa empati dan kasih tulus mampu menyembuhkan, bukan hanya tubuh, tapi juga luka sosial dalam kehidupan manusia.
Penulis Lakalim Adalin
Editor Arianto










Tidak ada komentar:
Posting Komentar