Setiap hubungan melewati tahapan berbeda. Banyak pasangan hanya mengenal sisi indah, padahal kenyataannya ada fase sulit yang sering jadi penentu kelanggengan.
Tahap pertama disebut honeymoon. Di fase ini, pasangan masih mabuk cinta, mengabaikan red flags, dan memandang pasangan lewat fantasi ideal yang tercipta di kepala.
Tahap kedua adalah power struggle. Konflik mulai muncul, ego sering berbenturan. Pasangan ingin dimengerti, tetapi jarang ada yang rela mengalah, sehingga hubungan terasa menegangkan.
Inilah fase paling rawan. Banyak pasangan menyerah karena lelah bertengkar soal hal yang sama. Jika gagal melewati fase ini, cinta rentan berakhir.
Tahap ketiga dikenal sebagai adaptation. Pasangan mulai belajar beradaptasi, menyesuaikan karakter masing-masing, serta mengedepankan kompromi. Hubungan menjadi lebih stabil karena didasari saling pengertian.
Tahap keempat adalah commitment. Cinta tidak lagi sekadar perasaan, melainkan keputusan sadar untuk tetap memilih meski banyak kekurangan. Kesetiaan dan tanggung jawab makin kokoh.
Tahap terakhir disebut best friends and partnership. Pasangan sudah saling menerima, tak ada lagi drama, kecurigaan, atau aturan-aturan yang memberatkan dalam kehidupan bersama.
Di tahap ini, hubungan terasa seperti persahabatan sejati. Dua individu kompak menjalani hidup, saling mendukung, dan menikmati kebersamaan dengan rasa aman serta nyaman.
Sayangnya, banyak pasangan berhenti di tahap kedua. Mereka terus terjebak konflik, saling menyalahkan, hingga akhirnya berpisah dengan luka mendalam atau hidup tanpa kebahagiaan.
Melewati tiap fase butuh kesabaran, komunikasi, dan kemauan beradaptasi. Jika mampu, hubungan akan naik level, menjadi kuat, matang, serta bertahan hingga akhir hayat.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar