Di tengah isu PHK massal, justru ada profesi baru bergaji dua digit yang masih sepi pesaing Indonesia.
Banyak orang masih terpaku pada pekerjaan populer seperti freelance, dropshipping, atau editing digital. Padahal, bidang-bidang ini sudah penuh persaingan dan makin sulit ditembus.
Salah satu profesi yang naik daun adalah AI Automation Specialist. Tugas utamanya merancang dan menerapkan sistem otomatis berbasis kecerdasan buatan untuk mendukung proses bisnis modern.
Contohnya, membuat chatbot pintar untuk layanan pelanggan, hingga membangun sistem analisis data yang bisa berjalan mandiri. Profesi ini bernilai strategis.
Skill yang wajib dimiliki antara lain pemahaman proses bisnis, penguasaan berbagai tools AI, hingga kemampuan problem solving untuk memecahkan tantangan operasional perusahaan.
Selain itu, ada profesi Smart Contract Auditor. Pekerjaan ini sangat krusial dalam ekosistem blockchain karena bertugas mengaudit kode kontrak digital sebelum digunakan publik.
Seorang auditor smart contract dituntut mahir pemrograman, terutama Solidity. Mereka harus mampu mendeteksi bug, celah keamanan, atau kesalahan coding yang berpotensi merugikan.
Profesi ini menjadi semakin penting seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap DeFi (Decentralized Finance) dan proyek blockchain di Indonesia maupun global.
Berikutnya, ada peran AI Trainer. Profesi ini bertugas menjadi “guru” untuk melatih model AI agar bekerja sesuai tujuan dan lebih akurat.
Tugasnya mengoreksi performa AI, memberi masukan, dan mengarahkan sistem agar tidak melakukan kesalahan fatal. Profesi ini membutuhkan ketelitian dan komunikasi kuat.
Meski terlihat teknis, peluang ini terbuka luas bagi siapa saja yang mau belajar. Bahkan, keterampilan AI bisa dipakai membangun bisnis mandiri.
Industri global kini membutuhkan banyak talenta di bidang AI, blockchain, dan otomatisasi. Indonesia memiliki peluang besar mengisi kekosongan talenta tersebut.
Dengan gaji fantastis, potensi karier cemerlang, dan persaingan minim, inilah kesempatan emas untuk generasi muda yang berani melangkah lebih cepat.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar