Peringatan Hari Nusantara 13 Desember 2025 diwarnai diskusi strategis tentang masa depan laut Indonesia melalui Seminar Nasional Fakultas Hukum (FH) Universitas Pancasila.
Seminar bertajuk Nusantara into Blue Futures digelar di Jakarta, Senin (15/12/2025), membahas Deklarasi Juanda, UNCLOS '82, dan Jalan Indonesia Menuju Ekonomi Biru Berkeadilan.
Dekan Fakultas Hukum Universitas Pancasila Prof Eddy Pratomo menegaskan laut memiliki kekuatan ekonomi besar yang wajib dikelola untuk kesejahteraan tanpa merusak ekosistem.
la menyoroti absennya definisi kebijakan ekonomi biru nasional yang konkret, sehingga pemangku kepentingan belum memiliki rambu jelas dalam pemanfaatan kekayaan laut.
"Laut bukan untuk dihabiskan, tapi diwariskan," ujar Prof Eddy, menekankan perlunya tata kelola, perizinan, dan kode etik agar eksploitasi tidak merugikan generasi mendatang.
Diskusi juga menyinggung lemahnya pengaturan eksplorasi laut lepas, pencurian ikan, serta ketimpangan antara negara maju dan berkembang dalam pemanfaatan sumber daya laut.
Momentum Deklarasi Juanda dinilai relevan untuk mengingat kembali visi pendiri bangsa tentang kedaulatan maritim dan perlindungan laut sebagai ruang hidup bersama.
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar dunia dinilai masih kekurangan ahli hukum laut, padahal potensi maritim mencakup pangan, energi, hingga ekonomi biru berkelanjutan.
Mahasiswa dan akademisi didorong menggeser paradigma daratan ke kelautan, memahami laut sebagai sumber kesejahteraan sekaligus tanggung jawab ekologis lintas generasi.
Seminar ini menjadi ruang refleksi bahwa eksploitasi tanpa batas akan menyisakan kerusakan, sementara laut sehat menjamin masa depan bangsa dan keadilan antargenerasi.
Hari Nusantara 2025 menjadi pengingat bahwa kejayaan maritim Indonesia bergantung pada kebijakan adil, ilmu hukum kuat, dan keberanian menjaga laut bersama.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto











Tidak ada komentar:
Posting Komentar