PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI) menarik perhatian publik setelah merilis kinerja kuartal II 2025 yang menunjukkan lonjakan rugi bersih signifikan, meski beberapa indikator neraca tampak mengalami perbaikan terbatas.
Dalam public expose di Jakarta, Kamis 11 Desember 2025, Direktur Utama CANI Ang Ah Nui menyampaikan laporan keuangan terkini yang menggambarkan situasi menantang bagi perseroan sepanjang tahun berjalan.
CANI membukukan pendapatan USD3,3 juta hingga kuartal II 2025, turun tipis dari USD3,5 juta pada akhir 2024, mencerminkan tekanan pada aktivitas logistik.
Pada saat bersamaan, rugi bersih meningkat signifikan menjadi USD2,27 juta, melonjak tajam dari rugi USD1,41 juta pada akhir tahun 2024 yang tergolong lebih stabil.
Ang Ah Nui menjelaskan bahwa rugi bruto justru membaik dari USD1,98 juta menjadi USD1,76 juta, menunjukkan efisiensi tertentu pada struktur biaya operasional perusahaan.
Namun, rugi usaha tetap menekan kinerja karena kenaikan signifikan, meski perseroan mencatat perubahan dari USD2,25 juta menjadi USD1,37 juta yang menggambarkan perbaikan pengendalian beban.
Di sisi neraca, liabilitas CANI turun tipis menjadi USD42,59 juta dibanding USD43,79 juta pada akhir 2024, sementara ekuitas meningkat ke USD33,52 juta dari posisi USD31,24 juta.
Kenaikan ekuitas tersebut dinilai sebagai sinyal positif bagi investor, meskipun tetap dibayangi penurunan total aset dari USD12,55 juta menjadi USD9,06 juta pada Juni 2025.
Ang Ah Nui menegaskan bahwa perseroan terus berupaya memperkuat kinerja jangka panjang melalui peninjauan operasional, efisiensi biaya, dan perbaikan struktur keuangan yang lebih adaptif.
la menyebut bahwa pasar logistik global menghadapi ketidakpastian tinggi sehingga manajemen harus melakukan strategi adaptif untuk mempertahankan daya saing pada 2026 mendatang.
CANI juga disebutkan akan mengevaluasi kembali portofolio layanan untuk memastikan keberlanjutan pendapatan serta memperkuat posisi di tengah volatilitas ekonomi global.
Manajemen berharap pemulihan permintaan logistik dapat membantu menahan tekanan yang selama ini membebani laporan laba rugi sepanjang tahun.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto










Tidak ada komentar:
Posting Komentar