PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI) mencatat rekor laba sebelum pajak Rp140 miliar hingga Oktober 2025, disertai ekuitas menembus Rp1 triliun dan kinerja yang mencetak sejarah perusahaan.
Presiden Direktur LPGI, Agus Benjamin, menegaskan pencapaian tersebut sebagai tonggak penting yang menunjukkan ketahanan bisnis, efisiensi operasional, serta hasil nyata transformasi digital dan manajemen risiko sepanjang 2025.
Dalam paparan publik di Jakarta, Jumat (12/12/2025), LPGI merilis data resmi mencatat pendapatan Rp3,04 miliar pada Oktober 2025, disertai pertumbuhan signifikan dari seluruh lini bisnis.
Agus menyebut momentum 2025 sebagai fase baru LPGI setelah berada di bawah naungan Hanwha Finance sejak 2023, yang mendorong penguatan fundamental dan percepatan strategi ekspansi nasional.
LPGI juga meraih peringkat internasional A-(Excellent) dari A.M. Best yang menilai perusahaan memiliki kemampuan kuat memenuhi kewajiban polis dan stabilitas jangka panjang terpercaya.
Peringkat A- menempatkan LGI dalam jajaran lima perusahaan asuransi umum Indonesia yang memiliki pengakuan kredit global, meningkatkan kepercayaan pasar domestik dan internasional.
Agus menegaskan ekuitas lebih dari Rp1 triliun memperbesar kapasitas underwriting LGI, memungkinkan penanganan risiko lebih besar dan memperkuat stabilitas perusahaan menghadapi dinamika ekonomi global.
LGI mempercepat transformasi digital melalui MyGo+ sebagai inovasi asuransi kendaraan berbasis perilaku, memanfaatkan telematika untuk memonitor kebiasaan berkendara dan memberi insentif finansial aman.
Program MyGo+ menargetkan 30.000 pengguna baru pada tahun pertama, didukung penetrasi pasar digital yang terus tumbuh dan kebutuhan perlindungan kendaraan yang lebih personal.
Platform MyPro+ menjadi pusat layanan digital omnichannel LGI, menyediakan akses polis, klaim, dan konsultasi secara terintegrasi serta memperkuat pengalaman pengguna di berbagai perangkat.
Program eBenefit Health dan eBenefit General memperkenalkan pemanfaatan Al untuk mempercepat layanan kesehatan korporasi dan asuransi umum, meningkatkan akurasi klaim serta efisiensi operasional.
LPGI memperluas perlindungan perjalanan Schengen, meningkatkan peluang memperkuat portofolio global, sambil memperbesar pasar UKM melalui produk asuransi khusus sektor usaha kecil menengah.
Inisiatif cyber insurance menjadi fokus penting LPGI menghadapi meningkatnya serangan digital, memberikan perlindungan bagi bisnis yang bergantung pada sistem teknologi modern.
Agus menyoroti peluang industri asuransi digital yang tumbuh dengan CAGR 29 persen hingga 2030, didorong perubahan perilaku konsumen dan penetrasi teknologi nasional.
Regulasi dinamis dan fluktuasi ekonomi global menjadi tantangan, namun LPGI optimistis berkat portofolio lebih sehat, profitabilitas meningkat, serta dukungan kuat Hanwha Finance.
Agus menutup pemaparan dengan menegaskan komitmen LPGI membangun masa depan asuransi digital berkelanjutan melalui inovasi, transparansi, dan strategi pertumbuhan yang konsisten.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto











Tidak ada komentar:
Posting Komentar