TNI terus meningkatkan operasi kemanusiaan di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, menegaskan komitmen negara hadir di tengah bencana.
Hal tersebut disampaikan Wakapuspen TNI Brigjen TNI Osmar Silalahi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (12/12/2025).
Dalam pemaparannya, TNI telah mengerahkan 33.860 personel dan 79 alutsista untuk mendukung evakuasi, distribusi logistik, serta mobilisasi pasukan.
Alutsista meliputi pesawat fixed wing, helikopter, kapal perang KRI, hingga kapal ADRI yang dioptimalkan menjangkau wilayah terdampak sulit akses.
Sebanyak 2.230,5 ton logistik disalurkan melalui udara, laut, dan darat, termasuk pesawat dari Lanud Halim menuju Aceh dan Medan.
Pengiriman hari ini turut membawa forklift, mobil water treatment, serta 24 tenaga kesehatan TNI AD untuk memperkuat layanan medis darurat.
"Tenaga kesehatan ini menjadi satgas mobil kesehatan di Aceh, memastikan layanan medis tetap berjalan di tengah keterbatasan," ujar Wakapuspen TNI.
TNI juga mengoperasikan pesawat Cassa dan helikopter untuk menjangkau daerah terisolir, memastikan bantuan dirasakan langsung masyarakat terdampak.
"Kami ingin setiap warga merasakan negara hadir, memberi dukungan maksimal tanpa terkecuali," tegas Brigjen TNI Osmar Silalahi.
Di sektor infrastruktur, TNI membangun 32 jembatan Bailey, dengan satu unit telah rampung penuh dan lainnya dalam tahap pengerjaan.
Sebanyak 14 jembatan Aramco juga dikirim melalui Kapal ADRI LIII dari Tanjung Priok untuk mempercepat pemulihan akses wilayah.
Untuk kebutuhan air bersih, TNI menambah dua unit mobil penjernih air, menjadikan total 12 unit beroperasi di daerah terdampak.
Langkah ini krusial mengingat banyak wilayah masih kesulitan mendapatkan air layak konsumsi pascabencana besar.
TNI menegaskan sinergi lintas kementerian dan lembaga terus diperkuat demi memastikan penanganan bencana berjalan cepat, terkoordinasi, dan manusiawi.
Operasi kemanusiaan TNI menjadi bukti nyata kehadiran negara, menguatkan harapan masyarakat bangkit di tengah ujian bencana.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto










Tidak ada komentar:
Posting Komentar