Gerakan Kristiani Indonesia Raya (GEKIRA) memperingati Hari Ulang Tahun ke-17 dengan tema Damai Kristus Mempersatukan Keluarga, Bangsa, dan Negara, sebagai refleksi pengabdian iman dan komitmen sosial berkelanjutan.
Wakil Ketua Umum GEKIRA Kalimantan Tengah, Arifin DJ Sinang, menyampaikan perayaan ini menandai perjalanan panjang organisasi dalam pendampingan masyarakat melalui pelayanan rohani dan aksi sosial lintas wilayah.
Arifin menjelaskan GEKIRA telah menjalankan ratusan kegiatan langsung di daerah, termasuk Kalimantan Tengah, yang menyasar kebutuhan masyarakat sekaligus memperkuat kehadiran organisasi di akar rumput.
“Fokus kami adalah keterlibatan langsung dan pendampingan di daerah. Inilah wujud nyata pelayanan rohani dan sosial yang kami jalankan bersama masyarakat,” ujar Arifin di Jakarta, Minggu (17/12).
Ia menambahkan sejumlah agenda strategis organisasi masih dalam pembahasan internal dan akan diumumkan setelah memasuki tahun baru, seiring penguatan konsolidasi dan perencanaan jangka panjang GEKIRA.
Sementara itu, Sekretaris Umum GEKIRA Kalimantan Tengah, Dr. Ari Yunus Hendrawan, menegaskan bahwa persekutuan menjadi inti gerakan untuk menyatukan berbagai lapisan umat dalam semangat saling menguatkan.
“Dalam persekutuan, yang kuat menguatkan yang lemah, yang lemah merasa ditolong. Di situlah nilai persaudaraan dan kebersamaan bertumbuh,” kata Ari Yunus.
Ia menekankan tujuan utama persekutuan GEKIRA adalah memuliakan Tuhan sekaligus membangun jejaring kebersamaan hingga ke tingkat keluarga, agar damai Kristus hidup nyata dalam masyarakat.
Menurut Ari Yunus, persekutuan yang sehat akan melahirkan harmoni sosial, memperkuat persatuan nasional, dan menjadikan nilai iman relevan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Melalui HUT ke-17, GEKIRA menegaskan komitmen untuk terus menjadi wadah pemersatu umat Kristiani dan mitra strategis dalam menjaga toleransi serta harmoni sosial Indonesia.
Perayaan HUT ke-17 menjadi pengingat bahwa persekutuan, kasih, dan pelayanan sosial tetap menjadi fondasi GEKIRA dalam merawat persatuan bangsa secara berkelanjutan.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto










Tidak ada komentar:
Posting Komentar