Dugaan perundungan oleh Nikita Mirzani berbuntut panjang bagi Reza Gladys. Ia mengaku mengalami tekanan mental serius akibat komentar yang dilontarkan sang artis kontroversial di ruang publik.
Dalam podcast bersama Denny Sumargo, Reza tampak membawa cermin besar ke mana pun ia pergi. Hal ini bermula dari ejekan Nikita yang menyebut wajahnya "abu-abu," yang membuatnya merasa tidak percaya diri.
Reza kemudian menjalani pemeriksaan ke psikiater dan didiagnosis mengalami gangguan kecemasan dan kesulitan tidur. Ia mengungkap bahwa kondisi mentalnya memburuk usai perundungan tersebut.
“Sudah konsultasi ke psikiater, ada gangguan. Jadi cemas, susah tidur, gelisah terus,” ujar Reza dalam tayangan yang viral di media sosial. Masalah ini pun merembet ke bisnis yang ia jalani.
Reputasi klinik kecantikan miliknya ikut terdampak. Ia bahkan terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap sekitar 400 karyawan akibat merosotnya performa usaha.
Merasa disudutkan secara pribadi dan profesional, Reza akhirnya memilih jalur hukum. Ia melaporkan Nikita Mirzani ke pihak kepolisian pada Desember 2024, dengan harapan memperoleh keadilan.
Ia berharap persoalan ini segera berakhir agar bisa kembali fokus pada keluarganya dan membangun kembali kehidupannya yang sempat terguncang akibat tekanan mental dan kerugian bisnis.
Kasus ini menuai atensi publik luas, terlebih karena menyangkut isu kesehatan mental dan dampaknya terhadap pelaku usaha. Banyak warganet menyuarakan pentingnya etika komunikasi di media sosial.
Kasus Reza Gladys menjadi pengingat bahwa kata-kata yang diucapkan di ruang publik dapat berakibat panjang, termasuk pada kondisi psikologis dan keberlangsungan ekonomi seseorang.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar