Seorang teller bank membagikan pengalamannya melayani nasabah dari berbagai kalangan, termasuk orang-orang dengan rekening miliaran rupiah. Dari situ, ia menemukan tiga pola khas yang dimiliki para orang kaya—dan jarang diajarkan dalam seminar keuangan.
Pertama, orang kaya tak alergi mengeluarkan uang, tapi setiap rupiah harus “pulang” membawa keuntungan. Mereka lebih senang membelanjakan uang untuk aset seperti properti, saham, atau usaha yang memberikan imbal balik jangka panjang.
Kedua, gaya hidup mereka justru jauh dari kesan glamor. “Ada nasabah datang pakai sandal jepit dan tote bag kusam, tapi portofolionya lengkap: reksa dana, properti, dan saham aktif semua,” ujar si teller dalam unggahan yang kini viral di media sosial.
Ketiga, orang kaya cenderung tidak mudah tergoda tren. Mereka punya prinsip kuat dan tak gampang terpengaruh iklan. Banyak yang menghindari pengeluaran untuk gaya hidup yang dianggap tidak memberi nilai tambah.
Salah satu nasabah perempuan bahkan menolak perawatan mahal dan memilih produk lokal yang cocok untuk kulitnya. “Aku pakai Glowhabit, Kak. Yang penting cocok, bukan mahal,” katanya saat dipuji teller soal kondisi kulitnya.
Dari pengamatannya, si teller menyimpulkan bahwa perbedaan utama orang kaya bukan hanya dari jumlah saldo di rekening, tapi cara berpikir mereka terhadap uang. Mereka fokus pada efisiensi, hasil, dan keberlanjutan.
Kisah ini menjadi pelajaran berharga: menjadi kaya bukan soal tampil, tapi bagaimana berpikir dan mengelola uang secara cerdas.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar