PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) membukukan laba bersih Rp988,8 juta pada,kuartal II-2025, turun dibanding Rp2,4 miliar tahun sebelumnya meski pendapatan neto naik signifikan dan optimisme.
"Penurunan laba menekan sentimen pasar, namun D/E membaik dan arus kas operasi positif menandakan struktur modal perusahaan kini lebih disiplin," ujar Direktur Utama Richie Adrian Hartanto dalam Public Expose via zoom meeting, Senin (2/11/2025).
Richie menegaskan komitmen kuat: “Kami fokus stabilisasi arus kas dan pengembangan segmen interior untuk pertumbuhan berkelanjutan dan nilai pemegang saham.”
Manajemen melaporkan arus kas operasi positif Rp14,49 miliar dan rasio utang terhadap ekuitas turun menjadi 0,26 per Juni 2025, bukti konsolidasi keuangan strategis.
Pendapatan neto tumbuh 36,93 persen yoy, ditopang lonjakan layanan jasa interior serta peningkatan utilisasi proyek konstruksi terintegrasi dan pengakuan pendapatan properti tambahan.
Strategi 2026 diarahkan alokasi anggaran 40–50 persen untuk procurement furniture, integrasi Design-Build, serta diversifikasi aset produktif untuk pendapatan pasif stabil.
Risiko kenaikan harga bahan baku dan inflasi furniture berpotensi menekan margin, sehingga pengendalian biaya pokok dan kontrak jangka panjang menjadi prioritas manajemen aktif.
Belanja investasi Rp10,97 miliar dialokasikan untuk akuisisi entitas lain, menandakan langkah diversifikasi yang meningkatkan stabilitas margin operasional jangka menengah.
Manajemen menargetkan pertumbuhan melalui tender pemerintah, proyek KSO, dan ekspansi kanal ritel B2C dengan fokus pada efisiensi biaya operasional terukur.
“Kami akan menjaga likuiditas, menekan eskalasi biaya, dan optimalkan portofolio produk melalui strategi harga dan partnership,” pungkasnya.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto










Tidak ada komentar:
Posting Komentar