Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memperingatkan potensi cuaca ekstrem jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, menegaskan seluruh jajaran laut wajib siaga tanpa kompromi.
Gelombang tinggi, angin kencang, serta hujan intens dapat mengancam keselamatan pelayaran, terutama saat lonjakan mudik laut diprediksi mencapai 2,62 juta perjalanan masyarakat.
Dalam rapat koordinasi di Jakarta, Minggu (7/17), Menhub meminta Ditjen Perhubungan Laut memastikan kesiapan penuh melalui pengawasan menyeluruh, respons cepat, dan sistem keselamatan terintegrasi.
Ia menyoroti insiden KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali serta kebakaran KM Barcelona VA, menegaskan tragedi tersebut menjadi pengingat pentingnya standar keselamatan maksimal.
Menurutnya, keselamatan bukan sekadar prioritas, tetapi komitmen mutlak yang harus hadir tanpa terlihat karena tidak ada insiden terjadi di lapangan.
Menhub menginstruksikan pemeriksaan kelaiklautan kapal diperketat, pengawasan kelebihan muatan diperkuat, serta koordinasi cuaca ekstrem dilakukan real-time bersama BMKG dan instansi terkait.
Ia juga menegaskan kapal tidak layak dilarang berlayar, sementara informasi cuaca ekstrem wajib tersampaikan cepat dan jelas kepada seluruh pemangku kepentingan terkait.
Menhub mengapresiasi jajaran Ditjen Laut yang konsisten menjalankan transformasi digital melalui platform MaritimHub untuk mempercepat layanan lintas direktorat secara transparan.
MaritimHub kini mencakup persetujuan kerja keruk, sertifikasi kenavigasian, pengelolaan barang berbahaya, registrasi fasilitas kesehatan pelayaran, serta pengujian teknologi keselamatan.
Digitalisasi disebut bukan tujuan akhir, melainkan sarana menciptakan layanan publik kemaritiman yang efektif, mudah diakses, dan dipercaya seluruh masyarakat pengguna layanan nasional.
Tahun ini, Ditjen Laut memasuki fase transisi penting terkait alih tugas Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan dari Ditjen Darat menuju Ditjen Laut secara bertahap.
Transisi tersebut mencerminkan penguatan peran Ditjen Laut sebagai penjaga konektivitas nasional, terutama untuk jalur penyeberangan antarpulau yang mendukung mobilitas logistik.
Menhub berharap seluruh unsur Ditjen Laut mampu responsif terhadap dinamika lapangan sambil tetap menjaga konsistensi keselamatan dan mutu pelayanan masyarakat.
Ia menegaskan transisi bukan formalitas administratif, melainkan amanah besar yang menentukan kelancaran penghubung laut nasional di berbagai wilayah kepulauan Indonesia.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Wakil Menteri Perhubungan Suntana, Dirjen Perhubungan Laut Muhammad Mashyud, serta pimpinan tinggi madya Kementerian Perhubungan.
Menhub mengajak seluruh jajaran memperkuat sinergi, mempercepat inovasi, dan mengutamakan keselamatan agar perjalanan masyarakat Nataru berlangsung aman, nyaman, dan penuh kepercayaan.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto










Tidak ada komentar:
Posting Komentar