Emiten otomotif PT Jantra Grupo Indonesia Tbk (KAQI) menargetkan pendapatan Rp75,13 miliar hingga akhir 2025, dengan proyeksi laba bersih Rp16,01 miliar.7, didorong strategi ekspansi, efisiensi operasional, dan penguatan layanan.
"Pendapatan kuar.tal III-2025 sebesar Rp53,2 miliar, naik 18,6% dibanding periode sama tahun sebelumnya," ujar Direktur Utama KAQI Imam Sujono dalam Public Expose di Jakarta, Kamis (4/12).
Imam optimis bahwa fundamental usaha tetap sehat berkat pertumbuhan cabang, optimalisasi kapasitas servis, serta kenaikan permintaan layanan otomotif nasional sepanjang 2025.
KAQI menegaskan peningkatan pendapatan ditopang efisiensi biaya, optimalisasi pemasok, serta digitalisasi administrasi internal yang mempercepat proses operasional dan meminimalkan kesalahan pada aktivitas servis kendaraan.
Total aset mencapai Rp135,5 miliar per September 2025 atau naik 44% dari tahun sebelumnya, memperlihatkan ekspansi agresif terutama pada investasi cabang, infrastruktur bengkel, dan peralatan kerja modern.
Manajemen menjelaskan risiko industri tetap harus diantisipasi, termasuk fluktuasi permintaan otomotif, perubahan regulasi, inflasi komponen, serta kompetisi bengkel spesialis yang semakin ketat di pasar nasional.
KAQI menerapkan mitigasi berbasis tata kelola perusahaan, penguatan manajemen risiko operasional, serta perlindungan aset yang dipadukan dengan ekspansi terukur pada kota-kota besar strategis di Pulau Jawa.
Pada 2025, perusahaan telah membuka cabang baru di Bandung, Bekasi, Surabaya, dan Semarang Barat, serta merelokasi cabang Jakarta dan Yogyakarta demi memaksimalkan potensi pasar setempat.
Ekspansi juga diperkuat investasi aset tetap mencapai Rp97,4 miliar untuk pembangunan fasilitas, renovasi cabang, pembelian alat kerja presisi, serta peningkatan kapasitas servis kendaraan.
KAQI melakukan benchmarking ke Jepang pada November 2025 guna mengevaluasi calon pemasok, mengadopsi standar bengkel modern, serta mengembangkan kompetensi teknisi sesuai praktik terbaik internasional.
Program prioritas 2026 mencakup ekspansi cabang, digitalisasi terpadu, penguatan supply chain, pengembangan SDM, serta persiapan implementasi ISO 9001 dan 45001 sebagai bagian peningkatan standar layanan.
Imam menekankan pentingnya reputasi perusahaan melalui peningkatan kualitas layanan, keandalan teknisi, dan efisiensi operasional agar mampu mempertahankan keunggulan kompetitif di industri otomotif.
KAQI berharap strategi berkelanjutan ini dapat memperkuat posisi pasar, meningkatkan profitabilitas, sekaligus menghadirkan layanan bengkel spesialis yang lebih modern, responsif, dan sesuai kebutuhan pelanggan masa kini.
KAQI optimistis strategi efisiensi, digitalisasi, dan ekspansi terukur akan menjadi fondasi penting memperkuat bisnis otomotif nasional sekaligus meningkatkan kepercayaan pelanggan dan investor sepanjang 2026.
Reporter Lakalim Adalin
Editor Arianto










Tidak ada komentar:
Posting Komentar