Dua kali terkena PHK membuat Dirk, mantan pegawai korporat, memutuskan banting setir menjadi freelancer. Pilihan ini mengubah arah hidupnya secara drastis.
Setelah kehilangan pekerjaan pada 2021 dan 2023, Dirk menyadari karier penuh waktu tak selalu menjamin keamanan finansial. Ia memilih bertahan lewat jalur freelance.
Dirk memulai perjalanan barunya dengan pekerjaan daring berjam malam. Pertemuan kliennya kini berlangsung antara pukul sepuluh malam hingga dini hari.
Meski awalnya berat, langkah itu justru membuka jalan menuju peluang baru. Ia belajar menulis, mendesain, dan memasarkan dirinya di dunia digital.
Tak disangka, konten aviasi yang ia buat menarik perhatian bandara Soekarno-Hatta. Dirk bahkan diundang berbicara dan mendapat proyek hingga ke Dubai.
“Freelance bikin gue sadar, karier itu bukan soal zona nyaman, tapi soal kemampuan bertahan,” ujarnya dalam sebuah wawancara inspiratif.
Bagi Dirk, kehilangan pekerjaan bukan akhir, melainkan awal untuk mengeksplorasi potensi diri. Ia menganggap freelance sebagai ruang eksperimen dan kebebasan kreatif.
Kini, ia mampu memadukan berbagai keahlian dari menulis hingga desain. Pendapatan yang semula tak menentu, kini stabil berkat diversifikasi proyek digitalnya.
Ia menilai, dunia kerja modern menuntut adaptasi cepat. “Kalau nggak bisa survive, ya harus belajar skill baru,” katanya penuh semangat.
Kisah Dirk membuktikan, di tengah gelombang PHK dan ketidakpastian ekonomi, fleksibilitas dan keberanian beradaptasi adalah kunci masa depan karier yang berkelanjutan.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar