Seorang pria berinisial I di Perawang Barat, Tualang, Siak, ditangkap polisi setelah diduga membunuh rekannya, Novrianto, lalu menguburkannya di halaman rumah kebun.
Kasus ini terbongkar setelah warga curiga dengan tanah gembur di depan rumah kebun yang ditempati I bersama istrinya, AL, di Kampung Perawang Barat.
Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan menemukan jasad korban dalam kondisi terkubur. Temuan itu langsung mengarah pada keterangan mencurigakan dari pelaku.
Kapolres Siak AKBP Eka Ariandy Putra menyampaikan penangkapan dilakukan Rabu malam (29/10/2025) di Kecamatan Bina Widya, Pekanbaru. Pelaku melarikan diri setelah kejadian berlangsung.
Saat proses penangkapan, pelaku mencoba kabur sehingga petugas melepaskan tembakan terukur. Setelah dilumpuhkan, pelaku langsung dibawa ke Mapolres Siak untuk pemeriksaan.
Berdasarkan hasil penyelidikan, hubungan antara pelaku, korban, dan istri pelaku disebut tidak sehat. Mereka kerap mabuk bersama saat minum tuak di rumah kebun tersebut.
Pada 11 Oktober, korban diduga meraba istri pelaku, namun kejadian itu tidak segera dipersoalkan. Pelaku menahan emosi dan tidak melakukan laporan ke pihak berwajib.
Dua pekan kemudian, konflik kembali muncul. Pada 26 Oktober dini hari, pelaku justru memaksa istrinya berhubungan badan dengan korban dalam keadaan mabuk berat.
Istri pelaku sempat melawan, tetapi tidak berhasil. Setelah kejadian memalukan itu, pelaku dan korban masih lanjut minum tuak hingga menjelang pagi.
Perselisihan muncul karena hotspot internet. Korban mematikan koneksi dengan alasan baterai habis, namun pelaku mendapati korban masih menonton video dewasa.
Pelaku merasa sakit hati dan terhina. la mengaku kesal karena korban dianggap perhitungan, padahal pelaku telah mengizinkan istrinya berhubungan dengan korban.
Dalam kondisi emosi labil dan dipengaruhi alkohol, pelaku menghabisi korban. Setelahnya, ia menguburkan tubuh korban di halaman rumah kebun untuk menghilangkan jejak.
Kapolres Siak menegaskan penyidik masih mendalami unsur perencanaan, kecemburuan, hingga dugaan tekanan psikologis. Polisi juga memeriksa kondisi mental istri pelaku.
Warga berharap kejadian tragis ini menjadi pelajaran penting tentang bahaya konsumsi alkohol berlebihan, kekerasan, serta hubungan tidak sehat yang berujung kriminal.
Kasus ini menunjukkan tragedi dapat muncul dari emosi labil, alkohol, dan pergaulan berisiko. Polisi terus memproses pelaku, sementara warga meminta keadilan ditegakkan.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto










Tidak ada komentar:
Posting Komentar