Seorang mahasiswi menulis pesan haru kepada dosennya menjelang wisuda, mengisahkan perjuangan panjang, tekanan emosional, dan dukungan moral yang menguatkannya selama masa studi.
Elida Berutu menyampaikan rasa terima kasih mendalam setelah empat tahun dibimbing, mengingat peran besar sang dosen yang hadir saat dirinya mengalami titik terendah dalam perjalanan akademiknya.
Ia menjelaskan bahwa pada Jum'at (14/11/2025) menjadi hari wisudanya, sebelum berangkat ke Jakarta pada Senin (17/11/2025) untuk memulai langkah baru dalam perjalanan kariernya.
Elida mengenang masa kelam di semester tiga ketika hampir menyerah karena tekanan studi dan masalah pribadi, namun kehadiran sang dosen memberinya keberanian serta ruang aman untuk bercerita.
Kisah kedekatan tersebut diperkuat oleh tindakan sang dosen yang juga memperhatikan mahasiswa lain, menunjukkan hubungan humanis dan dukungan emosional yang jarang ditemui di lingkungan akademik modern.
Menurut Elida, kalimat sederhana seperti “harus berani” dan “tetap semangat” menjadi pegangan kuat yang membantunya bertahan, bahkan saat ia merasa tidak mampu menghadapi tuntutan perkuliahan maupun beban keluarga.
Ia berharap pengalaman pribadinya dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain, meyakini bahwa ketekunan, empati, dan keberanian mencari bantuan mampu membuka jalan baru menuju keberhasilan.
Kisah Elida menegaskan bahwa keberhasilan akademik tidak hanya bertumpu pada kemampuan individu, tetapi juga lahir dari kepedulian tulus yang menguatkan ketika harapan hampir hilang.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto










Tidak ada komentar:
Posting Komentar