Kongres Konfederasi ASPEK Indonesia resmi membuka Kongres Raya I di Bogor, Selasa 25 November 2025, membahas urgensi jaminan sosial dan perlindungan pekerja nasional.
Acara ini menjadi forum strategis serikat pekerja untuk merumuskan arah gerakan baru menghadapi ketidakpastian kerja, perubahan industri, serta meningkatnya risiko keselamatan di berbagai sektor ekonomi Indonesia.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menegaskan pemerintah tengah memperluas pemberdayaan pekerja melalui pelatihan, sertifikasi, dan program peningkatan kompetensi yang disiapkan agar tenaga kerja mampu menghadapi disrupsi teknologi.
la mengungkapkan pemerintah telah menyiapkan balai pelatihan di seluruh Indonesia untuk mendukung sertifikasi kompetensi, vokasi modern, peningkatan produktivitas, serta percepatan adaptasi pekerja menghadapi perubahan industri.
Yassierli menyebut transformasi balai pelatihan menjadi pusat peningkatan produktivitas merupakan langkah penting menghadapi otomatisasi, sekaligus memperluas akses pelatihan bagi pekerja lintas sektor agar tidak tertinggal.
la mendorong serikat pekerja membentuk kelompok internal yang mampu memperkuat posisi tawar pekerja, sekaligus berkolaborasi dengan pemerintah sebagai mitra memperkuat perlindungan ketenagakerjaan jangka panjang.
Menurutnya, peningkatan produktivitas perusahaan hingga tiga puluh persen dapat membuka ruang kenaikan upah berkelanjutan, sehingga pekerja menikmati manfaat langsung dari pertumbuhan industri nasional.
Yassierli memastikan formula pengupahan kembali mengikuti amanat undang-undang, dengan kewenangan Dewan Pengupahan provinsi memastikan keadilan bagi pekerja dan keberlanjutan usaha perusahaan.
la menekankan pentingnya komitmen seluruh pihak memastikan perlindungan pekerja tetap menjadi prioritas utama dalam menghadapi tantangan industri masa depan yang semakin kompetitif.
Dengan kolaborasi menyeluruh antara serikat pekerja, pemerintah, dan perusahaan, Kongres ASPEK 2025 diharapkan melahirkan rekomendasi strategis yang memperkuat kesejahteraan pekerja Indonesia.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto










Tidak ada komentar:
Posting Komentar