Program pemberdayaan tambang rakyat di Nusa Tenggara Barat mencapai puncak bersejarah melalui Panen Raya Emas perdana, dipimpin Kapolda NTB Irjen Hadi Gunawan dengan pengakuan tinggi pemerintah pusat.
Gelaran akbar pada Rabu (19/11/2025) di Sumbawa menghadirkan Menteri Koperasi Feri Juliantono yang menegaskan keberhasilan pendekatan legal, tertib, dan ramah lingkungan melalui skema Izin Pertambangan Rakyat terpadu.
Transformasi ini bermula dari maraknya aktivitas tambang kecil yang lama terjerat masalah hukum, konflik sosial, dan pencemaran lingkungan akibat penggunaan bahan berbahaya tanpa pengawasan memadai.
Irjen Hadi memutuskan langkah menyeluruh berbasis pemberdayaan, mengajak para penambang bergabung dalam Koperasi Selonong Bukit Lestari untuk menjalankan operasional terstandar dengan perlindungan hukum yang setara.
Pendekatan kolektif tersebut membangun kepercayaan warga, menghadirkan sinergi erat antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan ribuan penambang yang sebelumnya bekerja sporadis tanpa arah pengelolaan jangka panjang.
Dalam forum resmi, Menteri Feri menyampaikan apresiasi mendalam atas model NTB yang dinilai berhasil menjawab dilema pertambangan rakyat di berbagai provinsi dengan solusi yang realistis dan berkeadilan.
"Kami melihat perubahan nyata di sini. Para penambang akhirnya bekerja legal, aman, dan memperoleh manfaat langsung. Model ini layak direplikasi nasional," ujar Menteri Koperasi menegaskan.
Puncak acara ditandai pembagian Sisa Hasil Usaha Panen Raya Emas pertama dalam sejarah IPR Indonesia kepada 3.403 anggota koperasi sebagai simbol keberhasilan ekonomi kolektif.
Setiap anggota menerima Rp2,8 juta yang segera berdampak pada daya beli masyarakat sekitar, memperkuat ketahanan ekonomi desa, dan memperluas manfaat koperasi bagi keluarga penambang.
Panen emas perdana ini menjadi bukti bahwa pengelolaan tambang rakyat dapat menghasilkan kemakmuran nyata ketika dilakukan legal, tertib, dan berorientasi pada keberlanjutan lingkungan.
Keberhasilan NTB kini dipandang sebagai acuan nasional, membuka harapan baru bagi provinsi lain untuk mengubah sektor tambang rakyat menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan.
Model NTB menunjukkan bahwa kesejahteraan dapat lahir dari keteraturan, solidaritas, dan keberanian memulai perubahan, memberi harapan baru bagi masa depan tambang rakyat Indonesia.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto










Tidak ada komentar:
Posting Komentar