Seorang pria dari wilayah perbukitan Mizoram, India, mencuri perhatian dunia setelah diketahui memimpin keluarga raksasa beranggotakan puluhan istri, anak, dan cucu.
Rumah empat lantai miliknya berdiri megah di Baktawng, Mizoram, menjadi pusat komunitas besar yang hidup komunal dalam satu atap berdasarkan ajaran keyakinan turun-temurun keluarga.
Pada awal 2011, media nasional menyoroti kehidupannya setelah terungkap bahwa ia membina rumah tangga bersama puluhan istri yang tinggal harmonis dalam struktur keluarga berlapis.
Seiring waktu, jumlah anggota keluarga meningkat drastis, mencapai 39 istri, 94 anak, dan 33 cucu yang hidup bersama dalam rutinitas kolektif penuh kebersamaan.
Masyarakat sekitar melihat keluarga besar ini sebagai simbol kedisiplinan dan sinergi sosial, menunjukkan bagaimana kehidupan komunal mampu bertahan melalui aturan internal yang tertata rapi.
Menurut warga setempat, sang pemimpin keluarga menjalankan perannya dengan rasa tanggung jawab besar, memastikan kebutuhan setiap anggota terpenuhi meski jumlahnya luar biasa banyak.
"Semuanya berjalan teratur karena beliau memiliki komitmen kuat menjaga keharmonisan," kata seorang tetua desa yang mengenang kedekatan mereka selama bertahun-tahun.
Keluarga besar ini juga dikenal pekerja keras, membagi tugas harian secara kolektif sehingga hubungan antaranggota semakin erat dan saling mendukung sepanjang kehidupan bersama.
Saat pria tersebut meninggal pada 2021, ribuan orang dari berbagai daerah datang memberikan penghormatan terakhir kepada sosok yang dianggap simbol keteguhan serta pemersatu komunitas.
Kisahnya menjadi refleksi bahwa keluarga tidak selalu diukur dari jumlah anggotanya, melainkan dari kekuatan nilai, kebersamaan, dan makna sosial yang diwariskan bagi generasi berikutnya.
Warisan keluarga raksasa ini terus hidup sebagai cerita inspiratif tentang komitmen, kebersamaan, dan nilai komunal yang tetap bertahan di tengah modernisasi masyarakat India.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto










Tidak ada komentar:
Posting Komentar