Kadislitbangal Kolonel Laut (T) Teguh Kadyat Yudharto memaparkan peran strategis Loitering Munitions dalam Defence Technology Forum 2025 di The Sultan Hotel, Jakarta, Rabu (19/11/2025).
Acara bertema "Loitering Munitions: A Key Pillar of the Modern Battlefield" tersebut menghadirkan penjelasan komprehensif mengenai teknologi senjata berpresisi tinggi yang menggabungkan kemampuan UAV pengintai dan rudal taktis.
Kolonel Teguh menegaskan Loitering Munitions bekerja dengan terbang melingkar untuk mendeteksi target sebelum melakukan serangan presisi, menghadirkan efektivitas tinggi serta risiko personel yang jauh lebih minim.
la menjelaskan senjata ini menjadi bagian vital konsep Network-Centric Warfare karena mampu menerima data target dari UAV, radar, hingga pasukan darat, sehingga mempercepat siklus tembak modern secara signifikan.
Dalam konteks Indonesia, Kolonel Teguh menyebut teknologi ini sangat relevan untuk pengawasan perbatasan dan maritim, sekaligus membuka peluang pengembangan industri pertahanan nasional melalui kolaborasi lintas lembaga.
Forum tersebut dihadiri berbagai pejabat Kementerian Pertahanan, Unhan, Lemhannas, Kogabwilhan, Pusjianstra, serta pimpinan PT Pindad, PT DI, PT PAL, dan PT Sentra Surya Ekajaya sebagai mitra strategis penguatan ekosistem pertahanan.
Kadislitbangal turut didampingi Kasubdis Litbang Indalsen Kolonel Laut (E) Anang Prasetia Adi, Kasubdis Litbang Iptek Kolonel Laut (E) Ari Wahyudi, serta PUB Sewaco Kolonel Laut (E) Asdi Yasin Yanuar sebagai bagian dari tim teknis utama.
Diskusi tersebut meneguhkan pentingnya sinergi antarlembaga guna mempercepat adopsi teknologi pertahanan canggih, memperkuat kesiapan nasional menghadapi karakter konflik masa depan yang semakin berbasis jaringan.
Kolaborasi berkelanjutan antara TNI, industri pertahanan, dan lembaga strategis diharapkan mampu mempercepat kemandirian teknologi sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam lanskap pertahanan modern.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
nasional.










Tidak ada komentar:
Posting Komentar