Pernikahan Ning Robwah dan Gus Kafin di Madura viral setelah video akad memperlihatkan mempelai perempuan tampil tanpa hijab, sehingga memicu reaksi publik sangat luas.
Video yang diunggah akun Gauroramakeupwedding memperlihatkan Ning Robwah mengenakan gaun tanpa penutup kepala, meski berasal dari keluarga kiai, memunculkan dugaan protes terhadap tradisi perjodohan.
Unggahan yang muncul pada Januari 2025 itu menjelaskan sang ayah menghadapi dilema antara menjaga kehormatan tradisi keluarga atau menghormati keinginan putrinya pada momen sakral pernikahan.
Publik menyoroti ketegangan emosional antara adat perjodohan dan hak perempuan memilih pasangan. Banyak warganet menyebut sikap sang ayah sebagai bentuk kasih sayang yang tulus.
Sebagian warganet menilai tindakan melepas hijab sehari menggambarkan keberanian moral menghadapi tekanan keluarga. Peristiwa ini dianggap menyuarakan suara perempuan dalam budaya religius yang cenderung kaku.
Komentar warganet menyebut aksi tersebut terasa seperti "permohonan kebebasan yang lembut namun tegas", menggambarkan dinamika keluarga pesantren yang mencoba menjaga harmoni di tengah perbedaan pandangan.
Diskusi publik kemudian melebar ke isu lebih besar mengenai posisi perempuan dalam keluarga religius, simbol hijab, tekanan sosial perjodohan, serta kebebasan menentukan jalan hidup sendiri.
Peristiwa ini akhirnya menjadi cermin perubahan nilai yang sedang berlangsung, memperlihatkan bagaimana keberanian pribadi dapat mengguncang tradisi turun-temurun dan mendorong dialog baru di masyarakat.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto










Tidak ada komentar:
Posting Komentar