Dankodiklat TNI AD Letjen TNI Mochammad Hasan meninjau langsung pelaksanaan Latihan Antar Kecabangan di Natuna sebagai bentuk pengawasan komprehensif terhadap kesiapan prajurit menghadapi tugas strategis.
Kegiatan dimulai dengan pemeriksaan kinerja Kolat Penyelenggara Latihan Lapangan di Aula GSG Mako Yonkomposit 1/GP, disertai penekanan pentingnya disiplin eksekusi serta kesiapan taktis seluruh unsur terlibat.
Peninjauan dilakukan pada Rabu (19/11/2025), didampingi Kasdam XIX/Tuanku Tambusai Brigjen TNI Rudi Hermawan serta pejabat Kodiklat lainnya untuk memastikan latihan berlangsung sesuai ketentuan, doktrin, dan prosedur teknis TNI AD.
Rombongan bergerak menuju lokasi materi Serangan Kilat menggunakan teknik Tekan Induk Makan Anak di Pos Pam dan kawasan pemukiman sekitar Gereja GPIB Bukit Kasih Ranai yang menjadi area simulasi tempur.
Dankodiklat menegaskan bahwa latihan ini bukan sekadar evaluasi kemampuan tempur, tetapi juga penguatan sinergitas antarkecabangan guna menghadapi dinamika tantangan pertahanan di wilayah perbatasan strategis Indonesia.
la menyampaikan apresiasi terhadap dedikasi prajurit yang tetap menjaga kesiapan meski menghadapi kondisi geografis berat, sekaligus menekankan pentingnya hubungan komando yang presisi selama pelaksanaan latihan.
Rombongan turut meninjau Kotis Pelaku di daerah penyangga untuk memastikan kelancaran pengendalian operasi serta kesiapan unsur komando dalam menghadapi berbagai skenario latihan terintegrasi.
Secara umum, latihan berlangsung aman, terukur, dan sesuai standar operasional, dengan penguatan moral prajurit yang menjadi fokus utama agar seluruh unsur siap menjalankan tugas di medan sebenarnya.
Kunjungan ini menjadi momentum mempererat koordinasi satuan TNI AD sekaligus memperkuat kesiapsiagaan nasional, terutama di Natuna sebagai wilayah strategis bernilai geopolitik tinggi bagi Indonesia.
Dengan pengawasan ketat dan semangat prajurit yang solid, TNI AD menegaskan komitmen menjaga kedaulatan Indonesia melalui latihan berstandar tinggi di kawasan perbatasan Natuna.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto










Tidak ada komentar:
Posting Komentar