Kematian tragis seorang turis muda asal China menggemparkan Bali setelah ia ditemukan tak bernyawa di sebuah hostel murah yang diduga terinfestasi kutu busuk.
Korban bernama Deqing Zhuoga ditemukan meninggal dunia pada 2 September 2025 di penginapan bertarif Rp150 ribu di kawasan wisata Bali, setelah mengalami gejala muntah hebat dan demam menggigil.
Laporan New York Post menyebut sedikitnya sepuluh turis lain harus dilarikan ke rumah sakit akibat reaksi serupa, memicu kekhawatiran mengenai standar kesehatan dan kebersihan hostel tersebut.
Zhuoga sebelumnya dilaporkan mengalami gejala serius ketika berjalan-jalan sekitar lokasi, hingga akhirnya terkulai tak mampu bergerak dan tak bisa meminta pertolongan tambahan.
Teman sekamarnya, Leila Li, menjadi saksi langsung kepanikan tersebut, menyebut korban terus muntah sambil berbaring lemah ketika tamu lain mencoba mencari bantuan.
Li dirawat selama lima hari di rumah sakit akibat kondisi yang sama dan baru mengetahui kabar kematian sahabatnya setelah diperbolehkan pulang oleh tenaga medis.
"Sahabat saya sangat sakit hingga tidak mampu bergerak atau meminta bantuan, sementara tamu lain panik mencari pertolongan," ungkap Li dengan suara bergetar.
la menjelaskan bahwa kondisi kamar tercium bau tak sedap, memunculkan dugaan kuat keberadaan kutu busuk yang kemudian dikaitkan dengan memburuknya kondisi korban.
Keterangan para tamu lain juga menyebut beberapa dari mereka mengalami reaksi alergi parah pada kulit sebelum gejala muntah dan demam muncul secara tiba-tiba.
Pihak berwenang Bali masih melakukan penyelidikan mendalam untuk memastikan penyebab pasti kematian korban serta memeriksa standar sanitasi hostel yang disorot publik.
Insiden ini menjadi peringatan keras bagi wisatawan mengenai pentingnya pemeriksaan akomodasi dan kewaspadaan terhadap potensi ancaman kesehatan selama berlibur.
Kasus mengenaskan tersebut sekaligus menegaskan perlunya pengawasan ketat fasilitas wisata agar keamanan turis tetap terjaga, terutama pada penginapan berbiaya rendah.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto










Tidak ada komentar:
Posting Komentar