Gerakan wirausaha muda kembali digaungkan Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) melalui Entrepreneur Hub Movement bertema "Hidupkan Spirit Nahdlatut Tujar 5.0 Menuju Ekonomi 8%" di Jakarta, Selasa (26/11).
Acara ini menegaskan kebutuhan PMII untuk berpindah dari wacana menuju aksi nyata. Aktivitas diluncurkan sebagai respons meningkatnya kebutuhan kompetensi digital dan jaringan bisnis generasi muda Indonesia.
PB PMII menyampaikan pentingnya membangkitkan spirit nahdlatut tujar 5.0, warisan kewirausahaan para pendiri NU, sebagai fondasi menyiapkan pengusaha muda yang tangguh menghadapi era ekonomi digital.
Dalam forum tersebut, Asia Coach Indonesia Erry Ismali memaparkan sepuluh formula pertumbuhan bisnis yang dinilai relevan menghadapi ketidakpastian. Peserta diajak memahami prinsip customer fokus sebagai dasar keberlanjutan usaha.
Erry menekankan bahwa fokus pada pelanggan menjadi kunci membangun keunggulan bersaing. la menjelaskan nilai produk pemenang harus selaras kebutuhan pasar dan mampu menjawab perubahan perilaku konsumen digital.
la menambahkan bahwa business excellent menjadi tahap lanjutan setelah fondasi pelanggan kuat. Proses ini mencakup tata kelola usaha, pengembangan tim, serta kemampuan mengelola operasi dengan efisiensi terukur.
Pesan itu mendapat respons positif dari peserta yang menilai metode tersebut relevan dengan kondisi lapangan yang mereka hadapi. Banyak kader menyebut formula praktis membantu mengurangi kesalahan umum wirausaha pemula.
PB PMII menegaskan bahwa penguatan wirausaha menjadi kebutuhan mendesak. Dengan sinergi antara komunitas, pelatih profesional, dan jaringan ekonomi digital, mereka berharap tumbuh generasi pengusaha muda yang mandiri dan berdaya saing.
Agenda ini diharapkan menjadi langkah berkelanjutan. PMII menargetkan ekosistem wirausaha kader menjadi pendorong pertumbuhan nasional, sekaligus kontribusi konkret menuju visi ekonomi Indonesia yang lebih kuat dan inklusif.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto










Tidak ada komentar:
Posting Komentar