Satu - Satunya Tampil Beda, Koran Politik Paling Berani Mengkritik Terpanas dan Perang Terhadap Koruptor, Narkoba, Teroris Musuh Rakyat ~~~~~>>>>> Kami Menerima Artikel, Opini, Berita Kegiatan, Iklan Pariwara dapat mengirimkannya melalui email dutanusantaramerdeka@yahoo.co.id

Strategi Manipulasi Tersembunyi yang Bikin Lawan Tak Berdaya


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Jangan kaget bila yang terlihat paling suci ternyata menyimpan strategi paling kotor. Sejarah, politik, hingga kehidupan modern membuktikan, manipulasi seringkali lebih kuat dari ketulusan.

Dalam Perang Suksesi Spanyol, Duke of Marlborough memperlihatkan kecerdikan luar biasa. Ia tidak menghancurkan benteng Prancis, melainkan mengambil alih secara halus agar musuh tertipu.

Keputusan itu membuat pasukan Prancis terkecoh. Mereka menyangka benteng masih dalam kendali, sementara Duke berhasil menyusun langkah strategis tanpa terdeteksi secara frontal.

Strategi tersembunyi membuktikan bahwa niat yang disembunyikan lebih berbahaya dibanding niat yang ditunjukkan. Musuh sering kalah sebelum sempat membaca arah gerakan lawan.

Namun, sejarah juga mencatat bahaya dari kesombongan. Nicolas Fouquet, Menteri Keuangan Prancis, hancur karena terlalu menonjol hingga membuat Raja Louis XIV merasa tersaingi.

Pelajaran pentingnya, jangan bersinar melebihi matahari. Menjadi rendah hati justru lebih aman ketimbang berusaha mengalahkan pimpinan yang egonya jauh lebih tinggi.

Bicara seperlunya juga menjadi strategi penting. Pahlawan Romawi Coriolanus memahami, kata-kata berlebihan hanya mengundang kelemahan. Diam justru menghadirkan wibawa lebih kuat.

Mereka yang memilih diam, sering kali dianggap lebih berbahaya. Misteri dari sikap tersebut memunculkan rasa takut, hormat, sekaligus rasa ingin tahu dari lawan maupun kawan.

Strategi lainnya, jadikan orang lain bergantung pada kita. Semakin banyak pihak yang membutuhkan, semakin besar ruang kendali dan kebebasan yang bisa diperoleh.

Pada akhirnya, menjadi sosok misterius adalah senjata ampuh. Orang lebih menghormati sesuatu yang sulit ditebak, karena misteri selalu menyimpan kekuatan yang menakutkan sekaligus memikat.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Rahasia Orang Kaya: Strategi Media Sosial yang Ubah Gaji UMR Jadi Dua Digit


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Orang kaya sebenarnya tidak mengejar hal rumit. Mereka hanya fokus pada satu pertanyaan: di mana perhatian manusia sedang terkonsentrasi paling besar saat ini.

Jawabannya jelas bukan di mal atau seminar, melainkan di media sosial. Platform digital kini menjadi pusat perhatian utama, tempat orang berkumpul setiap hari.

Gaji UMR memang cukup untuk bertahan hidup, tetapi tidak cukup untuk berkembang. Menunggu sistem berubah hanya membuat tertinggal oleh mereka yang beradaptasi cepat.

Orang kaya memahami prinsip penting: uang selalu mengikuti kerumunan. Bukan sekadar kerja keras, melainkan kerja strategis dengan membaca arus atensi publik.

Strategi ini bisa diwujudkan dalam beberapa langkah. Mulai dari kerja remote dengan gaji dua digit, sektor digital yang mengalahkan ASN, hingga memanfaatkan kecerdasan buatan.

Modal awal tidak besar. Cukup dengan ponsel pintar dan koneksi internet, peluang besar terbuka. Teknologi AI bahkan membuat pekerjaan lebih efisien dan cepat berkembang.

Contoh sederhana strategi kaya bisa dilihat dalam bisnis lokasi. Misalnya membuka toko telur di dekat gym, atau barbershop di area pencucian mobil.

Ide lain adalah membuka jasa cuci mobil dekat mal keluarga, toko mainan di sekitar rumah sakit anak, hingga laundry di kawasan padat mahasiswa kampus.

Tidak hanya offline, peluang digital juga melimpah. Membuat akun media sosial di tengah dua miliar pengguna aktif bisa menjadi tambang emas penghasilan masa depan.

Pertanyaan penting muncul: mengapa sebagian orang bekerja keras tetap pas-pasan, sementara sebagian terlihat santai tetapi uang terus mengalir? Jawabannya ada di strategi.

Orang kaya tahu bahwa keberhasilan bukan soal waktu kerja panjang, melainkan kecerdasan membaca peluang. Mereka selalu menempatkan diri di pusat arus perhatian.

Kini saatnya berpikir ulang. Kekayaan tidak lagi bergantung pada gelar tinggi, tetapi kemampuan beradaptasi, strategi bisnis cerdas, dan keberanian memanfaatkan momentum digital.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

Makna Pernikahan Sejati Bukan Soal Nafsu Seksual atau Uang Belanja


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Banyak orang salah memahami pernikahan. Sebagian menganggapnya hanya pertukaran nafsu seksual dan uang belanja, padahal hakikat pernikahan jauh lebih dalam dan bernilai.

Pernikahan bukanlah sekadar urusan fisik. Ia bukan kontrak antara kebutuhan biologis dengan finansial, melainkan ikatan sakral yang menghubungkan dua jiwa dalam komitmen jangka panjang.

Kesalahpahaman lain adalah melihat pernikahan sebagai jebakan, hanya demi membesarkan anak. Pandangan ini mereduksi makna pernikahan menjadi sekadar kewajiban sempit.

Pernikahan sejatinya bukan sekadar tugas membesarkan keturunan, melainkan ruang tumbuh bersama. Pasangan membangun pondasi, menghadapi tantangan, dan membentuk generasi dengan cinta serta nilai kebersamaan.

Lebih keliru lagi, ada yang memaknai pernikahan sebagai jebakan menua bersama orang yang tidak diinginkan. Pemahaman ini justru melahirkan perasaan tertekan.

Padahal, pernikahan yang sehat dibangun atas pilihan sadar, kesesuaian hati, dan kemauan menjaga cinta seiring waktu. Tidak ada unsur keterpaksaan dalam komitmen sejati.

Pernikahan bukan akhir kebebasan, melainkan awal perjalanan bersama. Di sinilah dua manusia belajar tentang pengorbanan, komunikasi, kesetiaan, serta makna kehidupan sebenarnya.

Menghadapi realitas rumah tangga, pasangan harus belajar menerima kekurangan satu sama lain. Komitmen ini menjadi fondasi agar pernikahan berjalan harmonis, meski badai selalu datang menghantam.

Kebahagiaan pernikahan bukan ditentukan materi semata, melainkan kualitas interaksi emosional, komunikasi jujur, dan visi hidup yang terus disatukan dari waktu ke waktu.

Makna pernikahan sejati adalah perjalanan spiritual, emosional, dan sosial. Ia bukan jebakan, tetapi ruang pertumbuhan yang memberi arti lebih dalam pada kehidupan.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

Lima Pertanyaan Chat yang Bisa Bongkar Karakter Asli Wanita Saat Percakapan Online


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Banyak pria terlalu sibuk menggombal saat memulai percakapan, padahal karakter wanita bisa terlihat dari jawaban sederhana lima pertanyaan pembuka chat.

Pertanyaan pertama, “Kalau lagi capek, biasanya lo ngapain?” Jawaban wanita dewasa biasanya tentang self-care, sementara yang toxic cenderung mencari pelarian emosional tidak sehat.

Pertanyaan kedua, “Pernah punya mimpi yang lo kejar beneran enggak?” Jawaban akan menunjukkan apakah dia hanya hidup dalam drama, atau punya arah serta tujuan hidup jelas.

Pertanyaan ketiga, “Lo tipikal yang suka keramaian atau lebih nyaman sendirian?” Ini bukan sekadar introvert-ekstrovert, tetapi penanda stabilitas energi emosional wanita tersebut.

Pertanyaan keempat, “Lo lebih pilih jujur tapi nyakitin, atau bohong demi kebaikan?” Dari sini terlihat, apakah dia berani komunikasi terbuka atau lebih suka menutupinya.

Pertanyaan kelima, “Lo pernah ninggalin orang tanpa penjelasan?” Jawaban menentukan apakah dia tipe ghosting atau justru tahu cara menyelesaikan hubungan dengan bertanggung jawab.

Dengan memahami jawaban dari lima pertanyaan ini, pria bisa menilai karakter wanita sejak awal chat. Sayangnya, banyak pria lebih sibuk menggombal.

Padahal, kemampuan observasi jauh lebih penting dibanding kata manis. Observasi bisa memberi gambaran apakah hubungan punya potensi sehat, atau justru berujung penuh drama.

Media sosial memang sering menipu dengan tampilan visual, tetapi chat sederhana mampu membuka karakter asli. Disinilah pentingnya bertanya cerdas sejak awal percakapan.

Membangun hubungan sehat bukan sekadar chemistry, tetapi juga pemahaman karakter. Mulailah upgrade cara berkomunikasi, berhenti sekadar rayuan, dan gunakan pertanyaan strategis bernilai.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

Viral Mahasiswa Pakai Rumus S.O.C.I.A.L Bongkar Kesenjangan Ekonomi Indonesia


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Viral di media sosial, seorang mahasiswa sukses mencuri perhatian dengan cara presentasi unik. Satu kelas langsung melongo ketika ia membongkar fakta kesenjangan ekonomi.

Ia membuka presentasi dengan story telling. Diceritakan pengalaman pribadi naik ojek online, mendengar curhat driver yang bekerja 12 jam demi membiayai sekolah anaknya.

Kontrasnya, mahasiswa itu melanjutkan dengan observation. Di media sosial, kerap terlihat orang menghabiskan miliaran rupiah untuk mobil mewah seakan belanja barang murah.

Bagian connection menjadi klimaks. Pertanyaan sederhana muncul: mengapa jurang antara kaya dan miskin di Indonesia begitu lebar, seolah sulit untuk dijembatani?

Melalui insight, ia mengutip data World Bank. Satu persen orang terkaya menguasai hampir separuh kekayaan nasional, fakta yang bikin kelas terdiam serius.

Selanjutnya agenda dipaparkan jelas. Presentasi akan menguraikan penyebab utama kesenjangan, dampaknya bagi masyarakat, serta strategi konkret menguranginya melalui kebijakan ekonomi inklusif.

Mahasiswa itu menutup dengan lo-fame/impact. Ia menegaskan, pemahaman kesenjangan penting agar generasi muda lebih kritis menuntut keadilan ekonomi dan keberpihakan pemerintah.

Rumus S.O.C.I.A.L dianggap revolusioner dalam menyampaikan gagasan. Strategi sederhana namun terstruktur membuat pesan sulit dilupakan sekaligus menyentuh aspek emosional audiens.

Publik menilai gaya presentasi seperti ini relevan di era digital. Narasi menyentuh realita sehari-hari membuat isu serius terasa dekat dengan kehidupan generasi muda.

Presentasi ini viral bukan sekadar karena gaya, tetapi pesan mendalam. Kesenjangan ekonomi nyata, dan generasi muda diharapkan ikut berperan menciptakan perubahan sosial lebih adil.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

Ritel Indonesia Runtuh, Ribuan Gerai Tutup Permanen dan Masa Depan Industri Jadi Pertaruhan


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Ritel Indonesia memasuki masa kelam. Data APRINDO mencatat lebih dari 1.800 gerai resmi tutup dalam lima tahun terakhir, mengguncang kepercayaan konsumen dan investor.

Persaingan sengit, biaya operasional melonjak, serta perubahan perilaku belanja masyarakat menjadi kombinasi mematikan yang menumbangkan banyak pemain lama, bahkan merek besar sekalipun.

Giant, sang raja hypermarket yang dulu berjaya, resmi menutup seluruh gerainya pada 2021. Penjualan terus menurun, beban biaya meningkat, membuat perusahaan tak mampu bertahan.

Matahari, ikon ritel fesyen tanah air, juga mengalami nasib serupa. Belasan gerai ditutup sepanjang 2020–2022 akibat sepinya mall dan arus kas tertekan.

Turunnya traffic mall dan tetap tingginya biaya operasional menjadi tekanan ganda. Tanpa strategi cepat, perusahaan ritel besar makin sulit menjaga kesehatan finansial.

Kini musuh utama ritel bukan lagi toko sebelah, melainkan e-commerce. Harga lebih murah, promo agresif, dan kemudahan transaksi memikat konsumen urban.

Bisnis ritel konvensional terancam hilang jika tak segera berinovasi digital. Integrasi online-offline menjadi solusi utama agar tetap relevan bagi generasi baru.

Penerapan aplikasi loyalitas, analisis data perilaku konsumen, hingga promosi digital personal diyakini mampu mengembalikan kedekatan brand dengan pelanggan setia.

Namun, transformasi digital saja tidak cukup. Perusahaan ritel wajib memperkuat pondasi finansial, menekan biaya, serta mengelola stok lebih efisien untuk bertahan.

Strategi harga adaptif, manajemen arus kas sehat, serta inovasi layanan akan menjadi kunci menjaga bisnis tetap tumbuh di tengah badai persaingan.

Masa depan ritel Indonesia terletak pada kombinasi manajemen keuangan solid dan inovasi digital berkelanjutan agar mampu bangkit serta memenangkan hati konsumen.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

Profil Abigail Limuria Aktivis Muda Indonesia yang Jadi Sorotan Media Internasional


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Abigail Limuria, aktivis muda Indonesia, menjadi pusat perhatian publik setelah tampil sebagai narasumber di pemberitaan media internasional, membahas demonstrasi dan keresahan masyarakat terhadap kebijakan Dewan Perwakilan Rakyat.

Kehadirannya di Al Jazeera English dan DW News memberi warna baru wajah aktivisme Indonesia. Abigail menggunakan pendekatan komunikatif, menyuarakan politik dengan bahasa ringan khas generasi muda.

Publik bertanya, siapa sebenarnya Abigail Limuria hingga menjadi simbol suara rakyat di panggung global? Perhatian terhadap peran anak muda dalam demokrasi kian meningkat.

Lahir di Jakarta, 10 November 1994, Abigail menempuh pendidikan tinggi di Biola University, Amerika Serikat, jurusan Media and Cinema Arts, yang membentuk perspektif kritisnya.

Pendidikan luar negeri membekali Abigail dengan kemampuan naratif dan pemahaman mendalam mengenai media. Hal ini ia gunakan untuk mengangkat isu sosial serta membangun kesadaran publik.

Sekembalinya ke Indonesia, Abigail mendirikan platform edukasi politik dengan pendekatan budaya populer. Ia ingin anak muda memahami politik tanpa merasa takut atau terbebani.

Salah satu karya terpenting Abigail adalah What Is Up Indonesia (WIUI), media independen berbahasa Inggris yang menyajikan isu politik secara ringan, visual, dan mudah dipahami generasi muda.

WIUI berhasil menjadi jembatan informasi politik yang ramah, dengan sentuhan pop culture dan humor. Abigail menjadikan isu serius terasa relevan, membumi, sekaligus inspiratif bagi anak muda.

Kehadiran Abigail Limuria membuktikan generasi milenial Indonesia mampu bersuara lantang di panggung internasional. Aktivismenya menegaskan pentingnya peran pemuda dalam menjaga demokrasi dan kebebasan berpendapat.

Dengan rekam jejak tersebut, Abigail bukan sekadar figur publik, tetapi simbol perubahan yang menghubungkan politik, media, dan generasi baru Indonesia menuju arah demokrasi lebih sehat.

Penulis Lakalim Adalin 
Editor Arianto 



Share:

Rahasia Jadi Manager Hebat Adalah Bangun Sistem Bukan Micromanage


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Seorang manager hebat bukanlah mereka yang turun tangan menyelesaikan semua masalah, melainkan mampu merancang sistem agar tim bekerja terarah.

Tugas utama manager adalah membangun sistem. Staf bertugas menjalankan sistem, supervisor memastikan berfungsi, sementara manager memastikan rancangan berjalan mulus tanpa hambatan.

Membuat sistem berarti bekerja di awal. Setiap detail disusun step by step sehingga staf paham jelas bagaimana melaksanakan pekerjaan sesuai standar.

Prinsipnya, haram bagi manager mengulang pekerjaan berkali-kali. Setelah dilakukan sekali, seharusnya langsung dijadikan sistem agar orang lain mengeksekusinya.

Manager efektif justru membuat dirinya tidak relevan dalam proses harian. Hanya mereka dengan kemampuan system thinking mumpuni yang bisa mencapai level ini.

Menurut Dr. Mary Johnstone-Louis dari Oxford Saïd Business School, systems thinking kini menjadi kompetensi penting, bahkan diajarkan di hampir semua sekolah bisnis.

Fokus utama bukan hanya mengatasi gejala, melainkan menemukan akar masalah, mengantisipasi risiko, sekaligus mengelola sumber daya agar lebih optimal.

Ray Kroc dari McDonald’s memahami pentingnya sistem detail. Ia merancang SOP mulai dari resep, pelayanan, hingga kebersihan, sehingga tak perlu micromanage setiap toko.

Toyota juga menerapkan hal sama. Mereka menggunakan sistem “Andon Cord” agar karyawan bisa langsung menghentikan produksi bila terjadi kesalahan serius.

Sistem ini membuat karyawan lebih mandiri, sigap menghadapi masalah, dan membuktikan betapa pentingnya sistem dalam memperkuat kinerja tim.

Manager tanpa system thinking membuat tim tidak terarah, bisnis rentan tertinggal tren, bahkan kesulitan merespons perubahan cepat di era kompetitif.

Selain system thinking, kemampuan planning juga krusial. Tanpa perencanaan matang, sistem sulit diturunkan menjadi action plan konkret yang dapat dijalankan tim.

Sayangnya, banyak manager belum mahir membuat perencanaan. Akibatnya, tim bekerja tanpa arah karena tak ada roadmap jelas dari pimpinannya.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Rahasia Penting Usia 18-37 Tahun yang Bisa Ubah Hidupmu Sebelum Terlambat


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Jika kamu berusia antara 18 sampai 37 tahun, ada lima rahasia penting yang wajib dipelajari sekarang, sebelum semuanya benar-benar terlambat.

Pertanyaan mendasar: lima tahun ke depan, apakah kamu masih di posisi sama? Bekerja keras tanpa arah, gaji habis untuk kebutuhan rutin.

Mungkin sebenarnya bukan kurang usaha, melainkan kurang tahu rahasia hidup. Ada keterampilan khusus yang mampu mengubah masa depanmu drastis.

Sayangnya, tidak semua orang membagikan rahasia ini. Hanya sedikit yang sadar bahwa skill tertentu bisa jadi senjata mengubah arah kehidupan.

Pertama, kuasai Artificial Intelligence sebagai asisten pribadi. Dengan kecerdasan buatan, pekerjaan jadi lebih cepat, hasil lebih maksimal, waktu lebih efisien.

Kedua, bangun penghasilan tambahan. Jangan andalkan satu sumber saja. Dengan side income, kamu lebih aman menghadapi krisis maupun kebutuhan darurat.

Ketiga, kelola keuangan dasar dengan bijak. Jangan biarkan gaji hanya numpang lewat di rekening. Catat, sisihkan, dan kontrol pengeluaran secara disiplin.

Keempat, mulai berinvestasi sejak dini. Biarkan uang bekerja untukmu. Semakin cepat memulai, semakin besar hasil yang bisa kamu nikmati nanti.

Kelima, ciptakan aset digital. Dari e-book, kursus online, hingga konten berlisensi. Aset ini mampu menciptakan passive income mengalir tanpa batas.

Kenapa semua ini penting? Karena saat usia 40, kamu pasti tidak ingin hanya menyesal dan berkata, “andai aku tahu sejak dulu.”

Waktu terbaik memulai adalah sekarang. Jangan menunggu sempurna, mulailah dari langkah kecil agar tidak terjebak rutinitas melelahkan tanpa hasil nyata.

Faktanya, jutaan orang sudah sadar. Namun 95 persen hanya berpikir, empat persen ragu-ragu, dan hanya satu persen berani bertindak.

Pertanyaannya sederhana: kamu ingin jadi bagian dari yang berani berubah, atau tetap terjebak di lingkaran orang yang hanya bermimpi?

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 



Share:

Klarifikasi Raja Juli soal Foto Main Domino dengan Tersangka Pembalak Liar


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni sigap meluruskan isu setelah fotonya viral sedang main domino bersama Azis Wellang, tersangka kasus pembalakan liar.

Raja Juli mengunggah klarifikasi enam poin melalui akun Instagram pribadinya, Sabtu (6/92025). Ia menjelaskan kronologi lengkap yang terjadi hingga fotonya tersebar luas.

Dalam unggahannya, Raja Juli membuka pernyataan dengan menanggapi berita yang dirilis Tempo, sembari menegaskan kejujuran faktual demi meluruskan kesalahpahaman publik.

Ia menuturkan agenda awalnya adalah bertemu Menteri Perlindungan Pekerja Migran, Abdul Kadir Karding, di posko Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS).

Keduanya berdiskusi lebih dari dua jam di ruang belakang tanpa membicarakan isu pembalakan liar, sebelum Raja Juli berpamitan menjelang tengah malam.

Sesaat sebelum pulang, ia singgah di ruang tamu yang dipenuhi banyak orang. Di sana beberapa orang terlihat sedang asyik bermain domino.

Raja Juli bersama Karding lantas diajak bergabung sebentar. Setelah dua putaran permainan, ia pamit pulang tanpa percakapan berarti dengan peserta lain.

Ia menegaskan tidak mengenal dua pemain lain yang ikut bermain, termasuk sosok Azis Wellang yang baru ia ketahui dari pemberitaan esok harinya.

Raja Juli juga menegaskan dirinya tetap berkomitmen menindak tegas siapapun pelaku kejahatan lingkungan, khususnya pembalak liar yang merusak hutan Indonesia.

Menurutnya, tidak ada ruang toleransi bagi pelanggaran hukum kehutanan. Semua akan diproses setegas-tegasnya, tanpa pandang bulu ataupun kompromi politik.

Klarifikasi itu menegaskan sikap transparan Raja Juli menghadapi isu publik. Ia menyebut pernyataan ini adalah kronologi faktual sesuai kejadian sebenarnya.

Sementara itu, Azis Wellang diketahui sebagai pengusaha yang ditetapkan tersangka kasus pembalakan liar sejak November 2024 oleh Direktorat Penegakan Hukum KLHK.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto

Share:

Walimatul Khitan Rafif Ahmad Dzaki Jadi Momen Bahagia Keluarga Nurdin


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Syukuran walimatul khitan putra tercinta, Rafif Ahmad Dzaki, menjadi momentum penuh doa, kebahagiaan, serta silaturahmi hangat keluarga besar Nurdin bersama kerabat dekat.

Momen sakral ini digelar sebagai wujud syukur atas anugerah Allah SWT. Khitanan menjadi tradisi penting sekaligus ikatan spiritual yang menyatukan keluarga besar.

Keluarga Nurdin/Bhidun/Midun menjadikan acara walimatul khitan sebagai ruang mempererat tali persaudaraan, memperkuat doa restu, dan menghadirkan suasana penuh kekeluargaan.

Acara berbahagia ini berlangsung pada Sabtu, 6 September 2025, pukul 10.00 WIB di kediaman keluarga, Jalan KH. Hasyim Ashari, Gang Ambon, Tangerang.

Midun, perwakilan keluarga, menyampaikan rasa syukur yang mendalam. Ia berharap khitanan Rafif Ahmad Dzaki menjadi awal perjalanan hidup penuh berkah.

Selain itu, keluarga berharap momentum ini menumbuhkan semangat kebersamaan. Doa-doa yang dipanjatkan diharapkan menjadi energi positif untuk Rafif dan keluarga.

Suasana syukuran kian meriah dengan kehadiran kerabat, sahabat, dan tetangga yang turut memberikan doa restu. Kehangatan kebersamaan tampak dalam setiap momen acara.

Khitanan tidak hanya dimaknai sebagai kewajiban syariat, melainkan juga simbol kesiapan anak memasuki fase kedewasaan dengan doa restu orang tua.

Dalam tradisi masyarakat, walimatul khitan sering dijadikan ajang mempererat ukhuwah, saling mendoakan, dan menumbuhkan semangat gotong royong antar keluarga.

Keluarga Nurdin mengucapkan terima kasih atas kehadiran para sahabat dan kerabat. Mereka menilai doa tulus sahabat adalah anugerah paling berharga dalam hidup.

Puncak acara ditutup dengan doa bersama. Harapannya, Rafif tumbuh menjadi anak soleh, berbakti kepada orang tua, dan bermanfaat bagi agama serta bangsa.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

Rahasia Suami Gaptek Bisa Hasilkan Penghasilan Dua Digit Perbulan Hanya Bermodal HP dan Internet


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Banyak suami merasa gaptek tapi penasaran mencari cara menghasilkan dua digit perbulan hanya dengan bermodal HP dan internet di rumah.

Faktanya, kini penghasilan tambahan tidak mengharuskan tampil di depan kamera, modal besar, atau bingung memikirkan produk baru untuk dijual.

Solusinya adalah memanfaatkan produk digital berlisensi PLR (Private Label Rights). Dengan sistem ini, kamu bisa menjual ulang produk orang lain.

Produk PLR sudah siap pakai sehingga hanya perlu sedikit sentuhan desain gratis di Canva. Hasilnya, produk siap dijual sebagai milikmu.

Langkah pertama, cukup download produk PLR dari platform populer seperti Etsy atau Lynk.id. Semua konten digital tersedia sesuai kebutuhan niche pasar.

Berikutnya, buat akun gratis di Lynk.id atau Mayar.id. Lalu, upload ulang produk digital tersebut sehingga terbentuk toko online tanpa coding.

Misalnya, produk dijual seharga Rp50.000 hingga Rp100.000 dengan target lima penjualan sehari. Potensi penghasilan bulanan langsung tembus dua digit.

Keunggulan lainnya, promosi tidak butuh kamera. Cukup buat akun Instagram baru lalu posting konten sesuai niche produk untuk menarik pembeli.

Instagram bisa menjangkau ribuan orang meski akun masih nol pengikut. Dengan strategi konten, promosi otomatisasi, peluang penjualan bertambah signifikan.

Tidak perlu ragu meski gaptek, karena semua langkah bisa dipelajari secara praktis. Kuncinya adalah konsistensi menjual dan promosi produk digital.

Dengan modal laptop dan internet, peluang membangun penghasilan dua digit perbulan kini semakin realistis. Siapapun bisa memulainya dari rumah sendiri.

Kesimpulannya, rahasia sukses bukan pada modal besar, tapi strategi cerdas memanfaatkan produk PLR dan promosi Instagram. Gaptek bukan lagi hambatan.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

Kenapa Anak Dewasa Lebih Berani Pilih Kebebasan Meski Sering Menyakiti Hati Orang Tua


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Ketika memasuki fase dewasa, banyak anak lebih berani menantang aturan keluarga demi kebebasan. Fenomena ini sering menimbulkan luka emosional bagi orang tua.

Sosok anak dewasa umumnya merasa telah memiliki kekuatan ekonomi, kemampuan mandiri, dan kontrol hidup. Hal itu mendorong mereka lebih percaya diri mengambil keputusan.

Dalam perspektif psikologi perkembangan Erikson, fase dewasa ditandai kebutuhan berdiri sebagai individu mandiri. Maka, keberanian mengejar kebebasan merupakan hal wajar.

Selain itu, muncul fenomena perlawanan terhadap dogma lama. Anak dewasa kerap menolak nilai keluarga, budaya, hingga agama yang dianggap tidak relevan.

Menurut teori individuasi Jung, manusia dewasa mencari otentisitas diri. Proses ini sering membuat orang tua terkejut karena nilai lama dipertanyakan anak.

Fase emerging adulthood (Arnett) memperlihatkan eksplorasi identitas yang lebih kompleks. Bukan sekadar pekerjaan, tapi juga soal keyakinan, spiritualitas, dan eksistensi diri.

Wajar bila ada anak berpindah agama, menolak dogma, atau mencari jalan spiritual baru. Semua merupakan proses pencarian makna dalam kehidupan dewasa.

Psikolog Albert Bandura menegaskan, rasa self-efficacy tinggi membuat anak yakin menentukan jalan hidup. Bahkan jika harus mengecewakan orang tua, tanggung jawab tetap ditanggung sendiri.

Di sisi lain, muncul benturan generasi. Orang tua terikat nilai lama, anak tumbuh dengan paparan global, internet, dan komunitas yang membentuk cara pandang baru.

Psikologi sosial menyebut fenomena ini value conflict. Anak menganggap kebebasan sebagai hak, sementara orang tua merasa dikhianati oleh sikap berbeda generasi muda.

Menurut Maslow, kebutuhan aktualisasi diri muncul setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebebasan menjadi bagian penting agar manusia merasa otentik dan utuh.

Kesimpulannya, keberanian anak dewasa mengejar kebebasan bukan semata pemberontakan. Melainkan perjalanan menuju jati diri. Tantangan terbesar adalah menjaga dialog, bukan saling menghakimi.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 



Share:

Viral Lagi, Video Ibu Jilbab Pink di Demo DPR Picu Spekulasi Deepfake di Media Sosial


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Sosok ibu berjilbab pink kembali jadi sorotan publik setelah aksinya di demo DPR viral. Dia tampil berani, mengubah warna pink menjadi simbol perlawanan.

Ibu itu dikenal dengan panggilan Ana. Dalam rekaman, ia berteriak lantang menghadapi aparat, membuat warganet kagum pada keberaniannya berdiri di garis depan.

Kehebohan semakin meluas ketika sang anak mencari Ana melalui aplikasi X. Unggahannya dengan nada cemas membuat publik terharu sekaligus khawatir.

Dalam unggahannya, anak Ana menulis permohonan bantuan warganet. Malamnya, ia bersyukur karena sang ibu sudah pulang dengan selamat ke rumah.

Gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat kemudian menjadikan warna pink dan hijau sebagai simbol. Pink disebut brave pink, hijau hero green untuk mengenang Affan Kurniawan.

Affan adalah pengemudi ojek online yang tewas tertabrak kendaraan taktis kepolisian. Namanya kini melekat bersama simbol perjuangan rakyat melalui hero green.

Kedua warna itu ramai digunakan warganet di Instagram, TikTok, hingga X. Banyak yang mengganti foto profil dengan nuansa pink-hijau sebagai tanda solidaritas.

Namun, popularitas Ana juga menghadirkan kontroversi. Beredar video pendek dirinya dengan ucapan kasar, bahkan mendesak Presiden Prabowo Subianto mundur.

Sejumlah warganet menilai video itu tidak wajar. Ada dugaan konten tersebut hasil deepfake, mengingat pencahayaan dan pergerakan latar tampak tidak sinkron.

Publik pun terbelah antara percaya atau ragu. Yang jelas, sosok ibu berjilbab pink kini telah menjadi ikon baru keberanian rakyat di tengah gejolak demokrasi.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Usulan Netizen Agar Anggota DPR Minimal S2 Jadi Perdebatan Serius


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Belakangan, jagat maya diramaikan usulan agar calon anggota DPR minimal bergelar S2 atau S3. Netizen menilai pendidikan tinggi bisa melahirkan pemimpin lebih bijak.

Wacana ini muncul setelah berbagai kebijakan DPR disorot publik. Banyak yang dianggap kontroversial, tidak pro-rakyat, bahkan merugikan masyarakat. Pertanyaannya: apakah masalahnya terletak pada kualitas SDM wakil rakyat?

Menjadi anggota DPR bukan sekadar duduk di kursi parlemen. Keputusan mereka menyangkut hidup jutaan rakyat. Di sinilah peran pendidikan tinggi dianggap krusial.

Pendidikan lanjut melatih seseorang berpikir kritis, melakukan riset, dan mengasah leadership. Bukan hanya sekadar gelar akademik, tetapi bekal untuk memahami kompleksitas bangsa.

Keunggulan pertama pendidikan tinggi adalah critical thinking. Mahasiswa S2 atau S3 terbiasa menganalisis masalah dari berbagai sisi sebelum mengambil keputusan, sehingga hasilnya lebih matang.

Keunggulan berikutnya adalah policy and research skill. Mereka dilatih merancang kebijakan berbasis data, bukan sekadar perasaan atau tren sesaat, sehingga kebijakan lebih objektif dan terukur.

Selain itu, jenjang lanjut juga mengasah leadership dan networking. Bertemu akademisi serta praktisi global melahirkan perspektif luas dan kemampuan memimpin dengan wawasan internasional.

Contoh nyata dapat dilihat di Singapura. Mayoritas menteri dan anggota parlemennya lulusan S2 atau S3 dari kampus top dunia seperti Harvard, MIT, dan Oxford.

Hasilnya, Singapura memiliki kebijakan ekonomi visioner, stabilitas politik kuat, serta tingkat kepercayaan publik tinggi terhadap pemerintah. Pendidikan tinggi jelas jadi modal strategis.

Dari perspektif psikologi politik, pendidikan bukan sekadar titel. Ia menjadi fondasi penting menghadapi kompleksitas tata kelola negara yang penuh tantangan dan perubahan global.

Maka tak heran jika banyak netizen menilai anggota DPR sebaiknya minimal lulusan S2. Semakin tinggi ilmunya, semakin siap mengabdi pada rakyat.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 



Share:

Dampak Psikologis Pernikahan Bila Pasangan Belum Selesai dengan Luka Batin


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Pernikahan kerap dipandang sebagai jalan menuju kebahagiaan. Namun, bagaimana jika dua orang menikah tanpa terlebih dahulu berdamai dengan luka batin masing-masing?

Alih-alih menjadi ruang penyembuhan, pernikahan justru dapat berubah menjadi arena penuh konflik, pertengkaran emosional, hingga reproduksi trauma. Psikologi pernikahan menegaskan pentingnya kesiapan diri sebelum berkomitmen.

Komunikasi pasangan yang belum selesai dengan dirinya sering dipenuhi residu masa lalu. Masalah kecil bisa membesar karena emosi tak terselesaikan, berujung tuduhan, defensif, atau memilih diam menghindar.

Selain itu, proyeksi luka batin kerap dilemparkan kepada pasangan. Rasa takut ditinggalkan atau trauma lama dapat berubah menjadi sikap posesif, kecemburuan berlebihan, dan konflik yang terus berulang.

Pernikahan sehat membutuhkan rasa aman berupa kepercayaan, komitmen, dan dukungan emosional. Bila keduanya rapuh, hubungan mudah terjebak siklus tarik-ulur penuh rasa tidak aman.

Situasi semakin rumit ketika toleransi emosional rendah. Pertengkaran kecil cepat meledak, membuat energi hubungan terkuras untuk konflik, bukan membangun pertumbuhan bersama dalam pernikahan.

Padahal, pernikahan idealnya menjadi ruang saling mendukung. Namun, bila masing-masing sibuk dengan luka pribadinya, pasangan bisa merasa kesepian meski sudah menikah secara sah.

Kesepian dalam pernikahan bahkan lebih menyakitkan dibanding kesendirian. Dampaknya, rasa keterasingan emosional semakin dalam, menciptakan jurang besar antara dua individu dalam ikatan pernikahan.

Lebih berbahaya lagi, tanpa kesadaran, luka masa lalu dapat direproduksi. Korban pengabaian emosional bisa menjadi pasangan yang juga abai, menciptakan lingkaran toxic berkepanjangan.

Pernikahan semacam ini ibarat dua gelas kosong yang saling berharap diisi. Bukannya melengkapi, keduanya justru saling menguras energi batin.

Solusi mendasar adalah membangun kesadaran diri (self-awareness), menyembuhkan trauma, dan melatih regulasi emosi. Hanya dengan fondasi itu, pernikahan dapat menjadi ruang sehat untuk tumbuh bersama.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

Fakta Menarik Vitalik Buterin Pendiri Ethereum yang Jadi Miliarder Crypto Termuda


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Vitalik Buterin, sosok jenius di balik lahirnya Ethereum, menjadi miliarder crypto termuda berkat ide revolusionernya membangun blockchain yang kini menopang dunia keuangan digital global.

Lahir di Rusia pada 31 Januari 1994, minat Vitalik terhadap blockchain dipicu ayahnya, Dmitriy, yang pertama kali mengenalkannya pada teknologi Bitcoin sejak usia muda.

Inspirasi terbesar datang ketika ia kecewa pada gim World of Warcraft. Karakter miliknya diubah developer, membuatnya percaya dunia membutuhkan sistem yang benar-benar terdesentralisasi.

Karier awal Vitalik dimulai dari menulis di Bitcoin Weekly dengan bayaran hanya $1,50 per jam, namun pengalaman itu mempertemukannya dengan Mihai Alise.

Pertemuan dengan Mihai mengantarkan mereka mendirikan Bitcoin Magazine, sebuah media khusus crypto yang kemudian membuka jalan bagi Vitalik menjadi pemikir utama di dunia blockchain.

Pada usia 19 tahun, Vitalik memutuskan keluar dari kampus demi fokus mengembangkan Ethereum, setelah sebelumnya mendapatkan Thiel Fellowship untuk anak muda berprestasi pada 2014.

Tahun 2021 menjadi titik puncak ketika harga ETH melonjak dan membuat Vitalik Buterin resmi tercatat sebagai miliarder termuda di dunia crypto internasional.

Namun, kekayaannya berfluktuasi. Saat bear market, Vitalik mengaku tidak lagi berstatus miliarder, meski ia tetap menjadi tokoh paling berpengaruh dalam dunia blockchain.

Salah satu aksi terbesar Vitalik adalah menjual sebagian token SHIB senilai $6,7 miliar, mendonasikan $1,2 miliar ke India Covid Relief Fund.

Meski punya pengaruh global, Vitalik dikenal sederhana. Ia jarang pamer kekayaan dan lebih sering tampil dengan kaos polos saat berbicara di panggung internasional.

Vitalik juga skeptis pada hype NFT. Baginya, teknologi blockchain seharusnya memiliki utilitas nyata, bukan sekadar koleksi digital mahal tanpa nilai jangka panjang.

Kini Ethereum menopang ribuan aplikasi DeFi, NFT, hingga AI Agents. Tanpa inovasi Vitalik Buterin, ekosistem crypto modern mungkin tak akan sebesar sekarang.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Pemerintah Sambut Aspirasi Mahasiswa, Dialog Hangat di Istana Jadi Ruang Demokrasi Baru


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Pemerintah menyambut hangat pertemuan dengan perwakilan mahasiswa berbagai organisasi di Istana Negara, Kamis (4/9) malam. Pertemuan penuh dialog ini dinilai strategis memperkuat iklim demokrasi.

Mahasiswa mengapresiasi kesempatan berdialog langsung dengan pemerintah setelah menghadiri silaturahmi bersama Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Pendidikan Tinggi Brian Yuliarto, serta Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro.

Koordinator Media BEM SI Kerakyatan, Pasha Fazillah Afap, menilai undangan tersebut wujud keterbukaan pemerintah. Menurutnya, respons positif Mensesneg akan segera disampaikan kepada Presiden.

“Sebetulnya Presiden ingin menemui kami, hanya ada agenda Maulid di Istiqlal. Namun respons pemerintah tadi cukup positif dan terbuka,” jelas Pasha seusai pertemuan.

Ketua BEM UPN Veteran Jakarta, Kaleb Otniel Aritonang, menyebut pemerintah siap mengakomodasi aspirasi mahasiswa. Sementara Phalosa dari Universitas Yarsi menegaskan, mahasiswa akan terus mengawal janji keterbukaan tersebut.

“Apapun tuntutan mahasiswa hari ini harus disampaikan dan dikawal. Kami tetap menjaga agar pemerintah serius menindaklanjuti,” ujar Phalosa menekankan pentingnya konsistensi.

Dari kelompok Cipayung, Ketua Umum DPP GMNI Risyad Fahlefi menekankan pentingnya perlindungan aktivis. Sementara Ketua Umum PB PMII, M. Shofiyullah Cokro, menuntut keterbukaan pemerintah menghadapi berbagai kendala.

Ia menyebut mahasiswa sebagai agen intelektual harus dilibatkan dalam solusi. “Kami tidak hanya menuntut, tetapi siap membantu pemerintah mewujudkan bangsa yang maju,” tegas Shofiyullah.

Risyad juga menegaskan, aspirasi mahasiswa diterima dengan baik dan akan segera ditindaklanjuti melalui koordinasi lintas kementerian dan lembaga terkait.

“Intinya, aspirasi kami sudah diterima. Pemerintah berjanji menindaklanjuti secepatnya bersama kementerian dan DPR. Kita tunggu langkah berikutnya,” katanya.

Mahasiswa sepakat pertemuan ini menjadi awal komunikasi konstruktif dengan pemerintah. Kritik, menurut mereka, adalah bentuk cinta masyarakat agar bangsa terus berkembang.

“Pertemuan ini memberi semangat baru bagi mahasiswa untuk mengoreksi bangsa. Kritik bukan ancaman, tetapi tanda cinta pada negara,” pungkas perwakilan.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 
 
Share:

Pembeli Lelang di Batam Kaget, Rumah Impian Ternyata Hanya Lahan Kosong


Duta Nusantara Merdeka | Batam 
Wahyu, warga Sekupang, mengaku sangat dirugikan setelah memenangkan lelang rumah dan tanah di Perumahan Delta Vila Blok 02 Nomor 1, Batam.

Awalnya, objek lelang yang dijanjikan berupa rumah sekaligus tanah seluas 168 meter persegi. Namun kenyataan di lapangan hanya berupa lahan kosong.

Wahyu menuturkan, sebelum lelang ia sempat meninjau lokasi bersama rekannya. Berdasarkan denah dan informasi pengacara Bank BNI, objek mencakup bangunan dan tanah.

“Dua hari sebelum lelang, pengacara Bank memastikan tanah dan rumah seluas 168 meter persegi. Keyakinan itu yang membuat saya berani ikut,” ujarnya, Selasa (2/9).

Wahyu akhirnya memenangkan lelang dengan nilai Rp164 juta. Namun saat proses eksekusi, penghuni menolak keluar. Fakta mengejutkan muncul: objek sebenarnya hanya tanah kosong.

“Di lapangan baru ketahuan, tanah kosong. Padahal pengacara meyakinkan rumah dan tanah. Jelas berbeda dengan kenyataan,” ucap Wahyu penuh kekecewaan.

Untuk memperkuat keluhan, Wahyu menunjukkan risalah lelang, sertifikat, bukti pembayaran Pajak Bumi Bangunan, hingga Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.

“Semua dokumen lengkap, tapi realita berbeda. Saya jelas dirugikan, apalagi biaya sudah besar,” katanya sembari menegaskan niatnya mencari keadilan.

Pihak Bank menyebut lelang telah melalui proses panjang lebih dua tahun, meliputi appraisal, aanmaning di pengadilan, hingga verifikasi Badan Pertanahan Nasional.

Namun masalah lain muncul. Setelah melunasi PBB dan BPHTB, risalah lelang baru terbit sebulan lebih. Pembayaran PBB ternyata hanya tercatat untuk tanah.

“Di appraisal ada foto rumah dan tanah. Tapi PBB hanya tanah. Saya curiga, kenapa bisa berbeda? Apakah ada kelalaian atau kesengajaan?” ungkapnya.

Wahyu menghitung kerugian lebih Rp180 juta termasuk biaya tambahan. Ia berharap uang dikembalikan, tanpa perlu menempuh jalur gugatan perdata yang mahal.

“Saya tidak mau ribut. Saya hanya ingin penyelesaian baik-baik. Saya merasa tertipu dalam masalah yang bukan kesalahan saya,” tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Bank BNI Batam yang kontaknya diberikan Wahyu belum memberikan jawaban resmi terkait keluhan serius pembeli lelang tersebut.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

Sholawat Kebangsaan Perisai Syarikat Islam Doakan Indonesia Damai Bersatu


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Di tengah situasi bangsa yang baru saja dilanda gejolak sosial, Perisai Syarikat Islam menggelar Sholawat Kebangsaan bertema “Merawat Persatuan, Menjaga Kedamaian untuk Indonesia Raya”.

Acara khidmat ini berlangsung di PP Perisai Syarikat Islam Jakarta, Kamis (04/09/2025), dihadiri ulama, mahasiswa, tokoh masyarakat, hingga pengemudi ojek online.

Turut hadir Presiden Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam Prof. Dr. Hamdan Zoelva, Ketua Umum Perisai Syarikat Islam Aditya Yusma, Sekjen Muhamad Nur, serta Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Basri Baco.

Ketua Umum Aditya Yusma menegaskan, momentum Maulid Nabi Muhammad SAW adalah waktu tepat mengumandangkan doa kebangsaan, memohon Indonesia tetap damai, rukun, dan bersatu.

“Semangat Maulid adalah semangat perdamaian. Mari kita bersama melantunkan zikir agar Indonesia damai, pulih, dan terus terjaga dalam persatuan,” tegas Aditya.

Ia juga mengingatkan pentingnya introspeksi bersama. “Manusia tidak luput salah, bahkan seorang presiden sekalipun. Mari bersatu bersama Presiden Prabowo membangun Indonesia bangkit,” ujarnya.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Basri Baco, menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat agar tidak terprovokasi. 

“Jangan mau diadu domba. Jaga persatuan, kebersamaan, dan Pancasila,” kata politisi Golkar tersebut.

Presiden LT Syarikat Islam Prof. Hamdan Zoelva menyoroti aksi unjuk rasa yang akhir-akhir ini kerap berujung rusuh, menelan korban jiwa, hingga menimbulkan kerugian besar.

“Unjuk rasa tidak dilarang, tapi harus beradab. Kita bangsa beradab. Mau sejuta orang turun, asal damai, tidak masalah,” ujar Hamdan.

Ia mengingatkan sejarah kelam kerusuhan 1998–1999 yang membuat pembangunan nasional terhenti bertahun-tahun. “Jika kerusuhan berulang, pembangunan akan macet. Persatuan itu kunci,” tegasnya.

Gelaran Sholawat Kebangsaan akhirnya menjadi momentum spiritual bersama. Gema doa dari Jakarta menegaskan bahwa Indonesia hanya bisa pulih melalui damai, rukun, dan persaudaraan.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 



Share:

KIRIM BERITA SILAHKAN KLIK

KIRIM BERITA ANDA KESINI! Merasa Terbantu Dengan Publikasi ? Ayo Traktir Kopi Untuk Admin Dengan Cara Berbagai Donasi. Terimakasih :)



BREAKING NEWS

~||~ Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1446 Hijriah Jatuh Pada Hari Sabtu 1 Maret 2025 ~||~ 1 Syawal Jatuh Pada Tanggal 31 Maret 2025 ~||~ Muhammadiyah Luncurkan Ojek Online ZENDO ~||~ 140 Siswa SMKN 10 Medan Gagal SNBP ~||~ Prabowo Subianto Kembali Menjabat Sebagai Ketua Umum Partai Gerindra Periode 2025 - 2030 ~||~ Praperadilan Hasto Kristianto Di Tolak ~||~ #INDONESIADAMAI ~||~

Kilas Balik Bung Karno

Kilas Balik Bung Karno - Makna Proklamasi

Ir. Soekarno (Sang Proklamator) Setiap Tahun kita Memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Maka kita tidak bisa t...

Like Fanpage

Follow In Twitter

Breaking News

IKUTI KAMI


loading...

NONTON VIDEO DAPAT DUIT

10 Berita Populer

IKLAN

IKLAN
Ingin Pasang Iklan hubungi Kami di 0812 6582 534

Label

(SAS) #2019GantiPresiden Accounting Aceh Aceh Timur Adat Istiadat Advokat AFF Agama Agraria AIDS Air Aisyiyah Aksara Aksi Aksi Sosial Aktivis Aktivitis Al Washliyah Album Amien Rais Anak Anak Yatim Anarkis Angkatan Darat Anies Baswedan Animal Anti Korupsi Arisan Artikel Artis Arus Mudik Asahan Asian Games ASN Asuransi Asusila Atlet Award Bacaleg Bachtiar Ahmad Sibarani Baksos Bakti Sosial Balap Liar Banda Aceh Bandar Lampung Bandara Bandung Banjir BANK Bank Sumut Bansos Banten Bantuan Sosial Bapenas BAPER Bappenas Basarnas Batu Akik Batubara Bawang Putih Bawaslu Bayi Bazar BBM Bea Cukai Beasiswa Begal Bekraf Beladiri Belanja Bencana Bencana Alam Beras Berita Bhabinkamtibmas Bhayangkara Bhayangkari Bioskop Bisnis BKPRMI BM PAN BNI BNN BNPT Bobby Nasution Bom Bunuh Diri Boomerang BPBD BPJS BPN BPOM BRI Brimob Buka lapak Bukit Asam Buku Bulog Bulukumba BUMN Bung Karno Bupati Bursa saham Bursasaham Buruh Bus Caleg Capital market CCTV Cerpen Cianjur Cikampek Citilink conference Cosplayer Covid-19 Covid-19 Satgas Covid19 Cuaca Cuci Tangan Curanmor Cyber Daerah Dakwah Dance Debat Presiden Debt Collector Dede Farhan Aulawi Deklarasi Deli Serdang Demonstrasi Densus 88 Desa Dewan Pengawas Dewata Sakti Dharma Pertiwi Dialog Digital Dikdasmen Diklat Dinas Perhubungan Dirgahayu HUT RI Disiplin Diskusi Dongeng Donor Darah DPD RI DPR Duka Cita E-Money Effendi Simbolon Ekonom Ekonomi Ekspor Impor Electronics Elektronik Emas Empat Pilar Entertainment Es cream ESDM event Fashion Festival FGD FIFA Film Film Horor Film seri Anak Fintech FISIP Flores Timur Formasi Formula E Forum Furniture Futsal G30S/PKI GAAS Games Ganja Ganjar Ganjil Genap Garut Gaza Gebyar Kemerdekaan Gempa Geng Motor Genppari Gereja Gibran Gizi Buruk Go Pay Go-Jek Gojek Golkar Gotong Royong Grab Gubernur Guru Besar Gym H Haedar Nasir ham HANI Harbolnas Hari Ibu Hewan Hiburan HIV HMI Hoax Hotel Hp Hukum Humas Humbahas HUT HUT Bhayangkara HUT RI HUT TNI Hutan Ibadah Ibadah Haji Ibu Negara Idul Adha Idul Fitri IKLAN Imlek IMM Indonesia Industri inflasi Informasi Infrastruktur Inspektorat Inspirasi Internasional Internet Intoleran Investor IPK IPM IPPI Islam ITB IWAPI Jakarta Jakarta Barat Jakarta Pusat Jalan Jambore Nasional Jawa Tengah Jawa Timur Jayapura Jokowi Juara Jum'at Barokah Jumanji Jumat Jumat Berkah Jurnalis Kaliber Kampanye Kampung Rakyat Indonesia Kampus Kamtibmas Kapolda Kapoldasu Kapolri Kapolsek Kapolsek Kepolisian Karang Taruna Karaoke Karhutla Karya Tulis Kasus KDRT Keadilan Keagamaan Keamanan Kebakaran Kebangsaan Kebersihan Kebudayaan Kebun Kecantikan Kecelakaan Kedokteran Kegiatan Kegiatan seminar Kehutanan Kejahatan Kejaksaan Kejuaraan Kejurnas Kekerasan Kelestarian Alam Keluarga Kemalingan Kemanusiaan Kemenag Kemenaker Kemendag Kemendagri Kemendesa Kemendikbud Kemenhub Kemeninfo Kemenkes Kemenkeu Kemenko Kemenkumham Kemenlu KEMENPAN-RB Kemenparekraf Kemenperin Kemenpora kemenristek Kemensos Kementan Kemiskinan Kendaraan Dinas Kepala Daerah Kepedulian keperdulian Kepolisian Kerajaan Kereta Api kerja Paksa Kerjasama Kesehatan Kesejahteraan Keselamatan Kesenian Ketahanan Pangan Ketenagakerjaan Keuangan Khilafahtul Muslimin Kilas Balik Bung Karno Kivlan Zen KKP KNPI Kohati kompetisi Kompolnas Komputer Komunitas kon Konferensi KONI Konsumen Koperasi Kopermasu Kopi Kopi Pagi Korupsi Koruptor Kota Medan KPK KPR KPU Kriminal KRYD KSAD Kudeta Kuliner Kunjungan Kerja Kutai Kartanegara Labuhan Batu Lahan Lakalantas Laksi Lalu Lintas Lampung Langka Langkat Lapas Launching Launching Album Launching Aplikasi Launching Buku LAZISMU Lebaran Legislatif Lembaga LGBT Lifestyle Lingkungan Lingkungan Hidup LIPPI Listrik Lock Down Lomba lomba lari London LPPI LPS LSM Lukas Enembe Madina Mahasiswa Mahkamah Mahkamah Agung Mainan anak Majalengka mak Makanan Jepang Makassar Makkasar Mall Maluku Market Outlook Masjid Masker Masyarakat Mata Uang Maulid Nabi Mayday MDMC Medan Denai Media Media Sosial Megapolitan Menag Mendag Mendagri Menembak Menteri Menteri Perdagangan millenial Minuman Keras Minuman sehat Minyak Goreng Minyak Makan Miras Mobil MOI Motivasi MoU MPR MPR RI Mudik Muhammadiyah Muharram MUI Munas Musibah Musik Musyawarah Musywil Narkoba Narkotika NasDem Nasional Nasional pers Natal Natal & Tahun Baru New Normal NII NKRI NTT NU ODGJ Office Ojek Online Ojol Olah Raga Olahraga Ombusman Omicron Online Operasi Patuh Operasi Yustisi Opini Organisasi Ormas Otomotif P Padang Padanglawas Utara Padangsidimpuan Pagelaran Pahlawan Pajak Pakta Integritas Palestina Paluta Pameran PAN Pancasila pangan Papua Parawisata Pariwisata Partai Demokrat Partai Politik Partai UKM Partai Ummat Pasar Pasar modal Pasar Murah Pasar Tradisional Paspampres Patroli PC PCM Medan Denai PDI Perjuangan PDIP Perjuangan pe Pedagang Pegadaian Pelajar Pelajar Islam Indonesia Pelantikan Pelatihan Pelayanan Publik Pelecehan seks Pelukis Peluncuran Pemadam Kebakaran Pemalakan Pembangunan Pembayaran Elektronik Pembunuhan pemerasan Pemerintah Pemerintahan Pemerkosaan Pemilu Pemuda Pemuda Melati Indonesia Pemuda Muhammadiyah Pemuka Agama pen Penandatanganan Pencabulan Pencemaran Nama Baik Penculikan Pencurian Pendataan Pendidikan Penelitian Penembakan Penerbangan Penertiban Pengabdian Pengadilan Pengadilan Negeri Pengajian Pengamanan Pengamat Penganiayaan Pengawasan Pengetahuan Penggelapan Penghargaan Penghijauan Pengusaha Penipuan Penistaan Agama Penulis Penyakit Penyandang Disabilitas Penyuluhan Perampasan Perayaan Perbankan Percut Sei Tuan Perdagangan Perekonomian Perempuan & Anak Peresmian Pergaulan Perhubungan Perikanan Peristiwa Perjanjian Perjudian Perkawinan Perlombaan Permainan Perpajakan Pers Pertamina Pertanahan Pertanian Perusahaan Pesawat Terbang PET Pileg Pilkada PIlkades Pilpres Pin Pinjam meminjam uang Pinjaman Online PKL PKS PMI Polairud Polantas Polisi Cilik Politik POLRI Polwan Pondok Pesantren Ponpes Pornografi Posko Ummat PPKM PPN PPWI Pra Kerja Prabowo Pramuka Praperadilan Prawita Genppari Premanisme Presiden Prestasi Primbon Politik Prokes promo Property Prostitusi Protokol Kesehatan PSI PSSI Public Expose Publik expose Puisi Pungli PUPR Pusat Perbelanjaan Puskesmas PWI Qurban Radikalisme Rafdinal Ragam Rakernas Rakor Ramadhan Reksadana Rektor Relawan Relawan Jokowi Religi Remisi Rentan Renungan resa Restoran Reuni 212 Revolusi Mental Reward RKUHP Robot Ruang Guru Rumah Rumah sakit Rups Rusia RUU Saber Pungli Sabu Sahabat Anak Sains Salon Samosir Samsat Samsung Sanitasi air.Lingkungan hidup Santri SAR Satlantas Satpol PP Satwa SD Muhammadiyah 19 SD Terpadu 23 Medan Sejarah Sekolah Sembako Seminar Sengketa Seniman Senjata Senjata Api Sepak Bola Separatis Sepeda Sepeda sehat Serdang Bedagai Sertifikat Sertijab sho Sigli Silaturahim Silaturahim. KUYAI Kartanegara Silaturahmi Silaturrahim SIM Simalungun Simpan Pinjam Simulasi Smartphone SMP Muhammadiyah 48 Soekarno Solar Somasi Sosial Sosialisasi Startup Stasiun STOP PRES...!!! Studi Ilmiah Stunting Suku bunga Sulawesi Selatan Sumatera Barat Sumatera Utara Sumpah Jabatan Sumut Sunat Massal Sungai Superstore Suplemen Surabaya Surat Terbuka Suriyono Adi Susanto Suriyono Adi Susanto {SAS) Survei Survey susu Swab Antigen Syafi'i Ma'arif Syariah Syawal Takjil Tali Kasih Talkshow Tanjung Balai Tantama Tapanuli Tengah Tawuran Teknologi Teror Terorisme Tes Urine Tiket Tilang Tips Tjahyo Kumolo TNI TNI AU TNI nasional TNI-Polri Tokoh Tokoh Agama Tokoh Masyarakat Tol Toys Kingdom ToysKingdom Tragedi Transportasi Trend Rambut True Money Uang Uang Palsu UIN Ujaran Kebencian UKM Ukraina Ulama UMJ umkm UMSU Undang-Undang UNIMED UniPin Universitas Unjuk Rasa Upacara Usaha Rakyat UU Cipta Kerja UU ITE UUD 1945 Vaksinasi Vaksinasi booster Valentine Day Verifikasi Viral Virus Corona Walikota Wanita Wapres Wartawan Webinar Wirausaha Wisata WNA Workshop Yogyakarta Zulkifli Hasan

Arsip Berita

IKUTI BERITA VIDEO KAMI DI YOUTUBE

POS PETIR

PAGAR LAUT

Pagar Laut yang terjadi di Tangerang Memang Membuat Heboh Indonesia, Apalagi Ada Sertifikatnya, Berarti Sudah Ada IzinnyaRakyat Semakin Cemas dan Khawatir, Apalagi Kalau Udara Mau DipagarBagai Tersambar Petir Mendengar Pagar-Pagaran .

HALLO KRING..!!!

12 PAS

PANCASILA UDAH FINAL

Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila Banyak Penolakan Dari Berbagai Kalangan Masyarakat, Memang Seharusnya Tidak Usah Dibahas Dan Lebih Baik Dibatalkan. Pancasila Dasar Negara.
Tendangan 12 PAS Dihentikan

SOS

INDONESIA DARURAT NARKOBA

Sudah dijatuhi hukuman mati bahkan sudah ada yang dieksekusi, tapi masih banyak bandar narkoba semakin merajalela, terbukti banyak yang ditangkap petugas Polisi maupun BNN (Badan Narkotika Nasional) tapi belum kapok juga mereka, justru sipir penjara malah terlibat. Kalau sudah darurat begini, hukuman mati jangan berhenti, jalan terus!.

QUO VADIS

Kunjungan Statistik

Online

IKLAN USAHA ANDA


PAGAR LAUT INDONESIA

~> Sekarang Lagi Heboh Tentang Pagar Laut Yang Terjadi Di Indonesia

<~ Memang Harus Jelas Apa Maksudnya Laut Dipagar, Karena Seharusnya Yang Dipagar itu Batas Wilayah Indonesia Dengan Negara Lain

Link Terkait

close
Banner iklan disini