Vitamin B kompleks kembali menjadi sorotan publik setelah ahli gizi menjelaskan manfaat, kebutuhan harian, serta potensi efek samping jika dikonsumsi berlebihan.
Vitamin B kompleks adalah gabungan beberapa vitamin penting, seperti B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9, dan B12, yang berperan besar dalam metabolisme energi.
Ahli gizi klinis menyebut tubuh membutuhkan vitamin B kompleks setiap hari karena vitamin ini larut dalam air dan tidak disimpan dalam jangka panjang.
Menurut para ahli, kebutuhan harian vitamin B kompleks umumnya berkisar antara 1-2,4 miligram, tergantung jenis vitamin B dan kondisi kesehatan individu.
Vitamin ini bermanfaat meningkatkan energi, memperbaiki fungsi saraf, menjaga daya tahan tubuh, memperlancar aliran darah, serta membantu proses pembentukan sel darah merah.
Banyak dokter merekomendasikan vitamin B kompleks untuk mengatasi kelelahan, anemia ringan, gangguan saraf, rambut rontok, dan penurunan daya fokus akibat aktivitas berlebih.
Selain dari suplemen, kebutuhan vitamin B kompleks sebenarnya dapat dipenuhi melalui makanan seperti telur, ikan, kacang-kacangan, susu, dan sayuran hijau.
Namun konsumsi berlebihan memiliki risiko, seperti mual, sakit kepala, gangguan sensasi pada kulit, hingga kelebihan kerja saraf yang memicu kesemutan hebat.
Seorang dokter spesialis nutrisi menjelaskan, "Vitamin B kompleks aman dalam batas wajar, tetapi dosis berlebih justru dapat mengganggu fungsi organ tertentu."
la menambahkan, "Jika tubuh sudah mendapatkan asupan dari makanan, penggunaan suplemen sebaiknya tidak sembarangan dan mengikuti saran tenaga kesehatan."
Human interest muncul karena banyak orang merasa lebih bertenaga setelah mengonsumsi vitamin B kompleks, terutama pekerja dengan tuntutan aktivitas tinggi.
Meski begitu, masyarakat diminta tetap bijak memilih sumber vitamin dan tidak percaya iklan berlebihan yang menjanjikan efek instan tanpa konsultasi medis.
Pada akhirnya, vitamin B kompleks bermanfaat besar, tetapi konsumsi cerdas dan dosis tepat adalah kunci agar tubuh tetap sehat tanpa efek samping.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor Arianto










Tidak ada komentar:
Posting Komentar