Dalam rangka memperingati 27 tahun penganugerahan Pahlawan Nasional kepada Tjilik Riwut dan relevansi perjuangannya. Pemuda Katolik menggelar Seminar Nasional Isen Mulang untuk Indonesia di Jakarta, Sabtu (8/11).
Hera Nugrahayu, Staf Khusus Kepresidenan, mewakili Kepala Staf Kepresidenan, menyatakan bahwa pemerintah menghormati warisan Tjilik Riwut sebagai tokoh Dayak, pahlawan, budayawan, dan gubernur pertama Kalimantan Tengah.
Dalam sambutan resmi, ia menegaskan bahwa perjuangan Tjilik Riwut mencerminkan semangat pantang mundur, mengedepankan intelektualitas, keberanian, dan spiritualitas dalam membangun Kalimantan Tengah, khususnya Palangkaraya.
Hera juga menceritakan sejarah perintisan Palangkaraya, simbol cincin emas, dan keyakinan Tjilik Riwut bahwa ibu kota negara harus lahir dari peradaban yang adil, hijau, dan manusiawi.
la menegaskan bahwa nasionalisme tidak hanya tumbuh di pusat kekuasaan, tetapi juga dalam hati rakyat daerah yang berjuang mempertahankan martabat bangsa, termasuk masyarakat Dayak.
Menurut Hera, pemuda Katolik harus mengambil peran nyata dalam program prioritas Presiden Prabowo, mulai pendidikan, kesehatan, digitalisasi, hingga pembangunan sosial untuk kesejahteraan nasional.
Sementara itu, Ketua Panitia, Egi, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar peringatan, tetapi undangan menggali nilai perjuangan Tjilik Riwut yang hidup sederhana, jujur, dan rendah hati.
la menegaskan bahwa pantang menyerah bukan hanya berani maju, tetapi berani belajar, memperbaiki diri, mendengarkan suara rakyat, dan bekerja dalam kesunyian pelayanan.
Egi juga mengungkap tantangan teknis, persiapan singkat, dan koordinasi lintas lembaga, namun semangat Isen Mulang
membuat panitia bertahan tanpa menyerah. Kegiatan ini dihadiri lebih dari 150 peserta dan ratusan penonton daring, dengan empat narasumber membahas budaya Dayak, karakter kepemimpinan, dan integritas pemuda.
Semangat Isen Mulang diharapkan menyalakan keberanian generasi muda, mencintai bangsa, menghormati keberagaman, dan berjuang melayani Indonesia tanpa lelah.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto











Tidak ada komentar:
Posting Komentar