Zhou Qunfei, mantan gadis pabrik asal Hunan, Cina, sukses membangun Lens Technology hingga menjadi pemasok layar sentuh global untuk Apple dan Samsung.
la lahir dalam keluarga sangat sederhana, dengan ibunya meninggal saat kecil dan ayahnya cacat akibat kecelakaan industri, memaksanya hidup penuh keterbatasan ekonomi.
Pada usia enam belas tahun, ia berhenti sekolah dan bekerja sebagai buruh migran di Shenzhen, memoles lensa kaca selama enam belas jam dengan upah satu dolar per hari.
Namun di balik pekerjaan berat itu, Zhou mempelajari material, mesin, dan kualitas produksi, sambil mengikuti kelas malam demi meningkatkan kemampuan teknis yang kelak mengubah hidupnya.
Tahun 1993, bermodalkan tabungan tiga ribu dolar, ia mendirikan usaha kecil dari apartemen sewaan, membuat lensa jam tangan bersama keluarga dan saudara terdekatnya.
Tahun 2001 ia mendapat kontrak besar dari TCL, kemudian mulai memproduksi layar ponsel kaca pada 2003, menjadi titik balik menuju industri smartphone global.
Perusahaannya, Lens Technology, berkembang pesat dan memasok layar sentuh untuk Apple dan Samsung, membuat namanya melesat di rantai pasokan teknologi dunia.
Pada 18 Maret 2015, Lens Technology melantai di bursa Shenzhen ChiNext, dan kekayaan Zhou melonjak, menjadikannya salah satu wanita self-made terkaya di Cina.
Meski bergelimang uang, Zhou tetap rendah hati, sering turun ke lantai pabrik, bekerja bersama karyawan, dan mempertahankan budaya kerja keras serta perhatian pada detail.
la pernah terpuruk saat pemasok menolak kerja sama dan klien besar menekan harga, hingga terpaksa menjual rumah untuk mempertahankan perusahaan.
Zhou pernah berkata, "Saya bukan sosok glamor, tetapi saya tahu pentingnya tetap sederhana dan fokus," kalimat yang menginspirasi banyak perempuan di sektor teknologi.
Hari ini Lens Technology memiliki puluhan ribu pekerja, produksi global, dan menjadi simbol kebangkitan industri teknologi Cina melalui perjalanan luar biasa seorang gadis pabrik.
Dari bekerja satu dolar sehari hingga memimpin kerajaan teknologi, Zhou Qunfei membuktikan bahwa mimpi besar dapat lahir dari kehidupan paling sederhana.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto










Tidak ada komentar:
Posting Komentar