Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) menandatangani MoU untuk memperkuat pendidikan, riset, dan inovasi bagi SDM pesisir Indonesia.
Penandatanganan dilakukan dalam ajang IPB Stakeholder Forum (ISF) 2025 di Nusantara Hall, ICE BSD City, Sabtu (8/11/2025), disaksikan akademisi, pemerintah, dan komunitas nelayan.
Kerja sama ini mencakup pendidikan, penelitian, pengembangan inovasi, serta pengabdian masyarakat-empat pilar utama untuk memperkuat kapasitas dan kesejahteraan nelayan tradisional di berbagai daerah.
Ketua Umum KNTI Dani Setiawan menyebut kolaborasi dengan IPB adalah langkah strategis memperkuat SDM kelautan. "IPB mitra ideal dalam membangun kapasitas masyarakat pesisir," ujarnya.
Menurut data KNTI, 80 persen nelayan Indonesia berpendidikan menengah ke bawah. Rendahnya literasi teknologi membatasi akses terhadap inovasi dan kesejahteraan ekonomi di sektor perikanan nasional.
Melalui kemitraan ini, KNTI dan IPB akan mendorong riset kolaboratif dan inovasi teknologi ramah lingkungan yang mampu meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan ekosistem laut Indonesia.
"Penelitian bersama ini diharapkan melahirkan kebijakan berbasis sains dan inovasi kelautan yang menyejahterakan tanpa merusak alam," kata Dani menegaskan komitmen keberlanjutan pesisir.
Sinergi KNTI dan IPB diharapkan menjadi model kolaborasi nasional antara perguruan tinggi dan masyarakat pesisir dalam membangun ekosistem kelautan inklusif dan berkelanjutan.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto










Tidak ada komentar:
Posting Komentar