SK DPW PWMOI Riau 2025–2028 Terbit, Rio Kasiry Siap Dilantik
HRD Blak-blakan: Jangan Pernah Ucapkan 5 Kalimat Ini Saat Wawancara Kerja
Kepribadian Sensitif Bukan Baper, Ini Penjelasan Psikologinya
Kunci Sukses di Dunia Kerja: Trust dan Keberanian Ambil Risiko
Tim Pengabdian ITB mengajak Siswa SDN Pulau Rinca Belajar Literasi Sains dengan Menyenangkan
Krista Exhibitions Gelar Empat Pameran Raksasa Industri Nasional
JICAF 2025 Hadirkan Special Drop Eksklusif Hindia dan Seniman Visual
Metrodata Gandeng BeatRoute, Dorong Transformasi Digital Ritel Indonesia
BPH Migas Resmi Luncurkan Logo Baru, Simbol Transformasi Energi Nasional
Astra Life Luncurkan ASLI Anuitas Mapan, Solusi Pensiun Sejahtera
Trik Rahasia Orang Kaya Sembunyikan Kekayaan dari Publik
KPK Kritik Orang Kaya, Pajak Dijadikan Strategi Bukan Kewajiban
Strategi Unik Sales: Melarang Beli Malah Bikin Overtarget
Viral! Remaja Cantik di Vietnam Ternyata Tertukar Saat Lahir
Transformasi Rumah Sakit 5.0: Digitalisasi Cerdas Tingkatkan Layanan
Brigjen TNI Bagus Suryadi Tayo: Kenaikan Pangkat Harus Jadi Pemacu Semangat
Brigjen TNI Bagus Suryadi Tayo Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila
Duta Nusantara Merdeka | Pekanbaru - Kodam XIX/Tuanku Tambusai menyelenggarakan upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila dengan khidmat di Lapangan Upacara Markas Kodam XIX, Jalan Mayor Ali Rasyid, Rabu (1/10/2025).
Upacara ini mengusung tema nasional, “Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya”, menegaskan kembali pentingnya nilai luhur Pancasila dalam mempererat persatuan bangsa Indonesia.
Kasdam XIX/Tuanku Tambusai Brigjen TNI Bagus Suryadi Tayo, M.Sc., bertindak sebagai inspektur upacara, memimpin jalannya kegiatan penuh khidmat dan penuh semangat kebersamaan.
Upacara diikuti seluruh Kabalakdam, prajurit TNI, dan pegawai negeri sipil Kodam XIX. Mereka hadir dengan disiplin, kompak, dan penuh penghormatan terhadap ideologi bangsa.
Seluruh rangkaian acara dimulai dari penghormatan bendera, mengheningkan cipta, pembacaan Pancasila, pembukaan UUD 1945, ikrar kebangsaan, hingga doa bersama yang berlangsung penuh khidmat.
Brigjen TNI Bagus Suryadi Tayo menekankan bahwa Pancasila terbukti menjadi pedoman bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan, sekaligus perekat yang menjaga persatuan Indonesia.
“Melalui upacara ini, kita harapkan tumbuh semangat nasionalisme, jiwa persatuan, serta kesadaran akan pentingnya Pancasila dalam membangun karakter bangsa,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan seluruh prajurit agar selalu mengamalkan nilai Pancasila, tidak hanya dalam tugas, tetapi juga dalam kehidupan bermasyarakat sebagai teladan rakyat.
Pesan moral tersebut meneguhkan peran TNI sebagai garda terdepan dalam menjaga ideologi negara serta melindungi kedaulatan bangsa di tengah tantangan global.
Dengan penuh keyakinan, Brigjen TNI Bagus Suryadi Tayo menutup sambutan dengan ajakan mengobarkan semangat persatuan, demi Indonesia yang lebih kuat, berdaulat, dan berkarakter.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Jakarta Film Week 2025 Hadirkan Sinema Global di Ibu Kota
Duta Nusantara Merdeka | Jakarta Film Week 2025 resmi dibuka melalui konferensi pers di CGV FX Sudirman, Jakarta, Selasa (30/09). Festival edisi kelima ini menghadirkan ruang pertemuan film, penonton, dan industri.
Mengusung tema REIGNITE, festival berkomitmen menyalakan kembali percakapan, gairah, serta energi kolektif ekosistem film Indonesia melalui kompetisi, forum, hingga program kolaborasi internasional.
Direktur Festival Jakarta Film Week, Rina Damayanti, menegaskan festival ini menjadi ruang berkembangnya talenta muda, memperluas jaringan profesional, sekaligus membuka jalan karya menuju panggung global.
Sejak 2021, Jakarta Film Week tumbuh pesat. Jumlah film bertambah 55%, penonton melonjak 250% mencapai 170 ribu lebih, baik daring maupun luring pada 2024.
Program JFWNET-Industry yang dimulai 2023 memperluas kolaborasi industri, memperkuat posisi Jakarta di kancah internasional, dan mendapat dukungan Kementerian Kebudayaan lewat Program MTN Seni Budaya.
Rano Karno, Wakil Gubernur DKI Jakarta, menekankan festival ini sebagai bagian menuju visi “Jakarta Kota Sinema 2027” sekaligus memperkuat identitas kota global.
Festival dibuka film The Fox King karya Woo Ming Jin, diperankan Dian Sastrowardoyo. Penutupan diisi film Dopamine karya Teddy Suryatmaja dengan Shenina Cinnamon dan Angga Yunanda.
Kompetisi yang digelar mencakup Global Feature, Global Short, Global Animation, Direction Award, serta Jakarta Film Fund yang mendanai ide cerita sutradara muda.
Tiga film pendek baru akan lahir dari Jakarta Film Fund 2025: Amelia, Amelia, Duka Cita, dan Salon Gue Aje karya sineas muda berbakat.
Selain kompetisi, hadir program tematik Emergency Broadcast, Herstory, Fantasea, Classique, serta kolaborasi internasional dengan Made in Hong Kong, Bioscoop Belanda, dan Clermont Ferrand ISFF.
Manager Program Novi Hanabi menyebut tantangan kurasi semakin kompleks. Tahun ini sorotan jatuh pada film animasi, genre segar, serta film ramah keluarga dan anak.
Untuk pertama kalinya, film dari Afrika ikut meramaikan. Hal ini menandai ekspansi global Jakarta Film Week yang semakin luas dari Asia, Amerika, hingga Eropa.
Program industri JFWNET didukung MTN Seni Budaya. Inisiatif meliputi Producers Lab, Pitching Forum, Masterclass, Producers Network, Industry Talks, hingga Talents Hub.
Dirjen Kebudayaan, Ahmad Mahendra, menegaskan JFWNET selaras dengan MTN Seni Budaya dalam melahirkan talenta berkelanjutan, memperkuat jejaring profesional, serta membuka peluang kerja sama internasional.
Masterclass menghadirkan pakar musik film dan penyutradaraan. Sementara Industry Talks membahas international co-production, film festival, exhibition, hingga genre development.
Tahun ini, aktris muda Claresta Taufan didapuk sebagai Festival Ambassador. Namanya mencuat lewat Ronggeng Kematian, Badarawuhi, dan Maryam: Janji dan Jiwa yang Terikat.
Claresta baru saja meraih Rising Star Award di Marie Claire Asia Star Award 2025 dalam rangkaian Busan International Film Festival, mengharumkan perfilman Indonesia.
“Festival ini kesempatan emas bagi penonton dan sineas untuk merayakan sinema bersama di Jakarta,” ungkap Claresta penuh semangat menyambut festival internasional tersebut.
Jakarta Film Week 2025 berlangsung 22–26 Oktober di CGV Grand Indonesia, CGV FX Sudirman, TIM, Mercure Cikini, Galeri Indonesia Kaya, serta daring via Vidio.
Tiket tersedia mulai 13 Oktober di TIX.ID dan on-the-spot. Jadwal resmi bisa diakses melalui situs jakartafilmweek.com dan media sosial @jakartafilmweek.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Institut Jenderal Besar Soeharto Resmi Dideklarasikan di Hari Kesaktian
Duta Nusantara Merdeka | Jakarta - Presiden Soeharto dikenal sebagai pemimpin Indonesia yang terlibat langsung dalam revolusi fisik dan pembangunan besar, meliputi bidang ekonomi, teknologi, serta politik internasional.
Di bawah kepemimpinannya, Indonesia mencatat sejarah sebagai negara berkembang pesat. Pada akhir 1980-an hingga awal 1990-an, Indonesia dijuluki Macan Asia Baru.
Di bawah kepemimpinannya, Indonesia mencatat sejarah sebagai negara berkembang pesat. Pada akhir 1980-an hingga awal 1990-an, Indonesia dijuluki Macan Asia Baru.
Predikat tersebut menempatkan Indonesia sejajar dengan Korea Selatan, Hong Kong, Taiwan, dan Singapura, mencerminkan prestasi luar biasa kepemimpinan Presiden Soeharto.
Namun, pasca lengsernya Soeharto dan perubahan UUD 1945 menjadi UUD 2002, predikat Macan Asia Baru kian sirna ditelan liberalisme global.
Ideologi asing masuk melalui investasi, budaya, dan teknologi. Pancasila lebih sering diperlakukan sekadar jargon politik, tanpa praktik nyata dalam kebijakan negara.
Nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial sering terabaikan. Bangsa kehilangan arah setelah era Soeharto berakhir.
Meski begitu, warisan Soeharto tak terbantahkan. Ia mengabadikan nama Presiden Sukarno pada bandara internasional, simbol penghormatan antargenerasi kepemimpinan bangsa.
Ironisnya, hingga kini tidak ada satu pun presiden era reformasi yang mengabadikan nama Soeharto pada institusi, gedung, jalan, atau fasilitas negara.
Banyak kalangan menilai ada kekuatan besar yang sengaja menghalangi pengakuan simbolik terhadap warisan Presiden kedua Indonesia itu.
Soeharto, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, meninggalkan gagasan berharga: kepemimpinan, strategi pembangunan, stabilitas nasional, serta wawasan kebangsaan.
Untuk mencegah warisan itu terkubur, diperlukan dokumentasi dan kajian ilmiah berkelanjutan agar generasi mendatang memperoleh referensi kebijakan yang objektif.
Generasi kini dan mendatang butuh ruang akademis independen. Melalui ruang itu, mereka bisa memahami peran Soeharto menyelamatkan Pancasila dari komunisme.
Dari pemahaman objektif, lahir harapan agar penyelenggaraan negara di masa depan berjalan lebih baik demi mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa.
Atas dasar itu, warga Indonesia lintas latar belakang sepakat membentuk lembaga kajian bernama Institut Jenderal Besar Soeharto.
Institut ini fokus pada kajian ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan dengan menjadikan gagasan Soeharto sebagai bahan utama.
Deklarasi pendirian dilakukan tepat pada 1 Oktober 2025, bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila, simbol penyelamatan bangsa dari ideologi komunisme.
Garsono, salah satu deklarator, menegaskan bahwa deklarasi ini lahir karena dorongan moral untuk mengembalikan nama Soeharto ke panggung kebangsaan.
Menurutnya, tanpa langkah tegas Soeharto membubarkan PKI, nasib bangsa Indonesia bisa berbeda. Komunisme mungkin tetap bercokol di Tanah Air.
Ia menyebut, selama lebih dari dua dekade, nama Soeharto sengaja ditenggelamkan. Tidak ada presiden reformasi berani mengabadikan namanya.
“Padahal Soekarno langsung diabadikan namanya setelah 18 tahun lengser. Soeharto sudah 27 tahun, belum satu pun presiden berani melakukannya,” ujarnya di Jakarta, Rabu (01/10).
Institut Jenderal Besar Soeharto diharapkan menjadi wadah akademik dan moral untuk melanjutkan warisan kepemimpinan yang pernah membawa Indonesia disegani dunia.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Kemendagri Gelar Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025 Penuh Makna
Duta Nusantara Merdeka | Jakarta - Kementerian Dalam Negeri menggelar Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025 di Plaza Gedung A, Kantor Pusat Kemendagri Jakarta, Rabu, 1 Oktober 2025.
Upacara dipimpin langsung Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Safrizal ZA. Momentum tersebut diikuti jajaran pegawai Kemendagri dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) dengan penuh kekhidmatan.
Peserta upacara mengenakan seragam Korpri, menambah suasana nasionalisme yang kental. Rangkaian kegiatan meliputi mengheningkan cipta, pembacaan Pancasila, pembukaan UUD 1945, ikrar, serta doa bersama.
Setelah prosesi upacara, Safrizal ZA melepas atlet kontingen Kemendagri yang akan berlaga di Pekan Olahraga Nasional (Pornas) XVII Korpri, Palembang, Sumatera Selatan.
Dalam arahannya, Safrizal menegaskan pentingnya semangat juang bagi atlet. Ia meminta mereka bertanding penuh keyakinan, tidak gentar menghadapi lawan, serta tetap menjunjung sportivitas.
“Kami menaruh harapan besar kepada Saudara-Saudara untuk memperjuangkan nama besar Kementerian Dalam Negeri. Jangan pernah takut menghadapi lawan,” tegas Safrizal.
Menurutnya, jumlah kontingen tidak menentukan hasil akhir. Yang terpenting adalah semangat, kerja keras, dan tekad membara untuk mengharumkan nama besar Kemendagri.
Ia menambahkan, seluruh pejabat Kemendagri mendukung penuh perjuangan para atlet. Bahkan, beberapa pejabat berkomitmen hadir langsung di arena pertandingan Pornas XVII.
“Dengan ridha Allah SWT, kobarkan semangatmu yang menyala-nyala. Selamat bertanding, harumkan nama Korpri Kementerian Dalam Negeri,” pungkas Safrizal penuh harapan.
Sementara itu, Sekretaris Pengurus Korpri Kemendagri Herny Ika Hutauruk, sekaligus Ketua Kontingen, menyampaikan bahwa Kemendagri mengirim 87 atlet dan 9 ofisial.
Para atlet tersebut akan mengikuti sembilan cabang olahraga dari total tiga belas cabang yang dipertandingkan dalam ajang nasional Pornas XVII Korpri di Palembang.
Cabang olahraga yang diikuti yakni lari 5 kilometer, bola voli, bola basket, bulu tangkis, futsal, catur, senam Korpri, tenis meja, serta tenis lapangan.
Atlet berasal dari berbagai unit kerja eselon I Kemendagri. Dukungan penuh dari pimpinan kementerian membuat persiapan keberangkatan kontingen berlangsung matang dan penuh motivasi.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung keberangkatan para atlet, baik melalui fasilitas maupun dukungan moral,” kata Herny dalam pernyataannya.
Upacara ini juga dihadiri Sekretaris Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir beserta pejabat tinggi madya dan pratama. Kehadiran mereka menambah semangat peserta upacara.
Momentum Hari Kesaktian Pancasila dipadukan dengan pelepasan atlet menjadi simbol kebersamaan, disiplin, serta tekad mengharumkan bangsa melalui prestasi olahraga.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto


































