Polda Metro Jaya mengungkap perkembangan penyelidikan kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara, Jumat siang (7/11/2025), memastikan pelaku adalah siswa ABH dan bertindak mandiri.
Penyelidikan dipimpin Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri, yang menegaskan tidak ada keterkaitan pelaku dengan jaringan terorisme atau kelompok radikal mana pun. Polisi langsung mengamankan lokasi.
Tim gabungan dari Densus 88, Puslabfor Polri, Pusdokkes Polri, dan Satbrimob diterjunkan melakukan sterilisasi area. Tiga bom rakitan aktif berhasil dijinakkan di dua titik berbeda dalam lingkungan sekolah.
Penggeledahan rumah pelaku dilakukan bersama pemeriksaan terhadap delapan belas saksi, terdiri dari guru, siswa, korban, hingga keluarga ABH. Pelaku disebut tertutup dan tertarik konten kekerasan serta ideologi ekstrem.
Polda Metro Jaya mendirikan Posko Pelayanan Korban di RS Islam Cempaka Putih. Data terbaru menyebut 96 korban, terdiri 67 luka ringan, 26 luka sedang, dan tiga luka berat.
Sebanyak 68 orang dinyatakan pulang, sementara 28 korban masih menjalani perawatan di RS Yarsi, RS Pertamina, dan RS Polri. Pendampingan psikologis diberikan untuk siswa, guru, dan keluarga.
Kapolda menyampaikan empati mendalam kepada seluruh korban dan keluarga besar SMAN 72. Pendampingan psikologis dilakukan bersama HIMPSI dan tim Pusdokkes untuk pemulihan trauma.
la mengimbau masyarakat tidak mudah terprovokasi kabar liar atau spekulasi yang belum terverifikasi. Situasi sekolah aman, terkendali, dan komunikasi dengan orang tua terus dilakukan.
Kapolda mengajak masyarakat bersama menjaga lingkungan pendidikan. Anak-anak harus tumbuh dalam suasana aman, sehat, dan berkarakter, agar kejadian serupa dapat dicegah sejak dini.
Polda Metro Jaya memastikan proses hukum tetap berjalan dengan pendekatan keadilan bagi anak dan perlindungan korban, sebagai wujud komitmen keamanan publik.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto










Tidak ada komentar:
Posting Komentar