Koalisi Serikat Pekerja dan Partai Buruh menggelar seminar bertema "Kobarkan Semangat Kepahlawanan Marsinah" di Jakarta, Rabu (12/11/2025), membahas upah dan RUU PPRT.
Koalisi Serikat Pekerja-Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia mengungkap peran panjang advokasi penetapan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional pada peringatan Hari Pahlawan 2025.
Presiden KSPI dan Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menegaskan penetapan Marsinah bukan milik satu kelompok, melainkan perjuangan bersama seluruh serikat buruh di Indonesia sejak dua tahun lalu.
Menurut Iqbal, Partai Buruh sudah menginisiasi simbol perjuangan Marsinah di Gedung Usmar Ismail, termasuk mengundang keluarga dan menggelar kampanye nasional lintas serikat.
Iqbal juga memaparkan momen personal saat membicarakan Marsinah langsung dengan Presiden Prabowo pada peringatan Hari Buruh 1 Mei, meminta penetapan resmi pahlawan nasional.
Prabowo disebut menyetujui usulan itu setelah mendengar alasan moral dan kemanusiaan tentang keberanian Marsinah sebagai perempuan pekerja miskin yang menolak penindasan.
Penetapan Marsinah dinilai penting sebagai simbol perlawanan buruh terhadap kekerasan negara, sekaligus penghargaan terhadap pekerja perempuan yang menjadi korban pelanggaran HAM masa lalu.
Dalam seminar tersebut, KSPI dan KSP-PB juga mendesak pemerintah memenuhi janji pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga maksimal tiga bulan setelah pelantikan kabinet.
Mayoritas pekerja rumah tangga adalah perempuan, sehingga Partai Buruh menilai RUU tersebut menjadi wujud keberpihakan negara terhadap pekerja informal dan kelompok rentan.
Koalisi buruh juga mengkritik usulan pemerintah yang memakai "indeks tertentu" dalam skema kenaikan Upah Minimum 2026 yang hanya berada pada kisaran 0,2-0,7 persen.
KSPSI menuntut kenaikan UM 2026 pada rentang 8,5 hingga 10,5 persen, mengikuti inflasi, daya beli, dan pertumbuhan ekonomi sebagaimana kebijakan tahun sebelumnya.
Iqbal menyebut upah yang layak adalah Instrumen memulihkan daya beli dan menjaga pertumbuhan, karena buruh adalah konsumsi domestik terbesar penopang ekonomi nasional.
Koalisi juga meminta kepala daerah memiliki keberanian menetapkan upah minimum lebih tinggi, termasuk upah sektoral, sesuai karakter industri daerah masing-masing.
Pada akhir acara, Iqbal menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo atas penetapan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional, sekaligus meminta janji politik tidak berhenti sebagai seremoni.
Semangat kepahlawanan Marsinah diharapkan menjadi inspirasi perjuangan buruh modern yang menolak kekerasan, memperjuangkan upah layak, dan menjadikan perempuan pekerja setara di mata negara.
Seminar ini menegaskan perjuangan buruh belum selesai: pengakuan negara harus diikuti keadilan ekonomi, perlindungan hukum, dan keberpihakan nyata terhadap pekerja Indonesia.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto










Tidak ada komentar:
Posting Komentar