Banyak miliuner menilai kekayaan tidak hanya datang dari kerja keras, tetapi dari menghentikan kebiasaan buruk yang menghambat kebebasan finansial seseorang.
Dilansir dari New Trader U, Sabtu (8/11/2025), kebiasaan yang dulu membantu bertahan hidup sering berubah menjadi beban ketika peluang berkembang semakin terbuka lebar.
Orang kaya mengganti pola pikir bertahan hidup menjadi pola pikir bertumbuh. Mereka berhenti melakukan lima kebiasaan lama yang menahan mereka di posisi sama.
Pertama, mereka berhenti mengejar pengakuan orang lain. Bukan lagi fokus pada mobil mahal, jam mewah, atau pencitraan, tetapi pada tujuan finansial jangka panjang.
Setiap rupiah yang tidak dibakar demi gengsi dialihkan ke investasi, pendidikan, atau bisnis. Semakin sedikit biaya status sosial, semakin besar ruang membangun kekayaan.
Kedua, mereka berhenti menghabiskan waktu untuk hiburan pasif. Televisi, tontonan acak, atau scrolling tanpa arah perlahan diganti dengan kebiasaan belajar terukur.
Mereka membaca nonfiksi, mendengarkan podcast, hingga mempelajari keterampilan baru. Waktu tidak dihabiskan, tetapi diinvestasikan untuk menambah nilai diri.
Ketiga, mereka menghentikan kebiasaan menyalahkan keadaan. Tidak lagi berkata "ekonomi sulit," tetapi bertanya keterampilan apa yang perlu dipelajari untuk bertahan.
Pola pikir ownership mindset membuat mereka fokus mengubah hal yang bisa dikendalikan: keputusan, pengetahuan, usaha, dan tindakan, bukan sekadar mengeluh situasi.
Keempat, mereka tidak hanya mengandalkan gaji bulanan. Pendapatan pasif dibangun melalui bisnis, produk digital, saham dividen, atau properti sewa yang terus berputar.
Pertanyaannya bergeser menjadi, "Bagaimana uang terus bekerja saat saya tidak melakukan sesuatu?" Dengan begitu, pendapatan tidak bergantung pada jumlah jam kerja harian.
Kelima, mereka memilih lingkungan yang mendorong pertumbuhan. Jauh dari gosip dan pesimisme, dekat dengan percakapan tentang peluang dan strategi masa depan.
Lingkungan ambisius membuat ide bisnis lebih mungkin terwujud. Mereka tahu, keberanian dan optimisme juga menular dalam kehidupan sehari-hari.
Perjalanan finansial adalah proses panjang. Namun keputusan meninggalkan lima kebiasaan penghambat ini dapat menjadi langkah kecil menuju kebebasan ekonomi yang nyata.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto










Tidak ada komentar:
Posting Komentar